Sampai Cari ke Penjara, Rusia akan Merekrut Ribuan Personel Militer Baru

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 26 Agustus 2022 10:24 WIB
Jakarta, MI - Rusia melakukan memodernisasi tentaranya termasuk dengan meningkatkan jumlah satf dan tentara kontrak. Presiden Rusia dilaporkan telah menandatangani sebuah surat keputusan yanga akan membuat penambahan personil militer sebanyak 137.000 untuk angkatan bersenjata negara itu dalam beberapa bulan mendatang. Saat ini Rusia memiliki lebih dari satu juta personel militer dan hampir 900.000 staf sipil seperti dikutip BBC.com, Jumat (26/8). Keputusan Vladimir Putin datang di tengah upaya perekrutan tentara di seluruh negeri dengan insentif uang tunai besar yang ditawarkan. Pejabat Barat mengatakan 70-80.000 tentara tewas atau terluka sejak Rusia menginvasi Ukraina enam bulan lalu. Ada laporan bahwa pihak perekrut bahkan telah mengunjungi penjara dan menawarkan pembebasan dan uang kepada narapidana. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan dua minggu lalu bahwa batalyon sukarelawan yang didirikan di beberapa wilayah Rusia kemungkinan akan membentuk korps tentara baru. Akan tetapi dikatakan bahwa "tingkat antusiasme rakyat sangat rendah untuk menjadi sukarelawan menghadapi pertempuran di Ukraina" yang berarti akan sulit untuk menemukan jumlah pasukan yang dibutuhkan. Rusia awalnya menjanjikan serangan singkat dan menentukan ketika menginvasi Ukraina pada Februari, tetapi perlawanan sengit Ukraina telah menghentikan kemajuannya dan dalam beberapa pekan terakhir garis depan hampir tidak bergerak. Dalam surat keputusan yang diterbitkan oleh kantor presiden Rusia (dalam bahasa Rusia), ditetapkan bahwa "ukuran numerik Angkatan Bersenjata Federasi Rusia ditetapkan sebanyak 2.039.758, termasuk 1.150.628 personel militer". Saat ini batasnya ditetapkan 1.013.628 personel militer, meskipun jumlah sebenarnya sebelum dimulainya invasi diperkirakan mendekati 900.000. Keputusan tersebut meminta pemerintah untuk menyediakan dana dari anggaran federal untuk tujuan tersebut dan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2023.