Hadapi China, Amerika Serikat Resmikan Angkatan Luar Angkasa Pertama Luar Negeri di Korea Selatan

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 15 Desember 2022 10:22 WIB
Jakarta, MI - Militer Amerika Serikat meresmikan komando Angkatan Luar Angkasa pertamanya di Korea Selatan (US Force Korea) dan menyatakan satuan itu siap menghadapi ancaman apa pun di wilayah tersebut. Pembentukan Angkatan Luar Angkasa AS di Korea itu merupakan cabang terbaru militer AS pertama di Semenanjung Korea pada saat Korea Utara tengah menguji rudal balistik dengan kecepatan tinggi. Sedangkan China juga telah membangun pasukan rudal balistiknya. Unit baru tersebut akan ditugaskan untuk mengoordinasikan operasi dan layanan ruang angkasa seperti peringatan rudal. Begitu juga dengan navigasi posisi dan waktu serta komunikasi satelit di kawasan itu, menurut US Forces Korea. Upacara peluncuran unit baru berlangsung di hanggar Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, 65 kilometer (40 mil) selatan Seoul. Lokasi itu merupakan tempat Angkatan Udara ke-7 AS berpangkalan. Ketika ditanya apa yang diharapkan dari musuh potensial seperti Beijing atau Pyongyang dari pembentukan unit tersebut, Komandan Pasukan Luar Angkasa Korea Letnan Kolonel Joshua McCullion mengatakan dia berharap langkah itu akan memiliki efek jera. “Harapannya mereka melihat kita sudah siap,” ujarnya seperti dikutip CNN.com, Kamis (15/12). Dia mengatakan dirinya dan para Pasukan Garda siap bertugas siang dan malam,” katanya merujuk pada istilah untuk pasukan angkasa tersebut. “Itulah (pesan) yang kami ingin diambil musuh, siapa pun musuh itu,” ujar McCullion. Dia mengakui bahwa pasukan baru itu telah menjadi objek sindiran di media. Beberapa orang mengejek dan membandingkannya dengan "Star Trek". Tapi dia mengatakan tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan pasukan itu. Kami adalah kekuatan muda dan dan akan terus berkembang, katanya. Jenderal Anthony Mastalir, yang memperkenalkan unit baru pada upacara hari Rabu, mengatakan satuan itu adalah contoh "pencegahan terintegrasi" yang memamerkan kemampuan tak tertandingi AS. AS dan sekutunya akan dapat memproyeksikan kekuatan di darat, di laut, di udara, dan sekarang di luar angkasa. “Komando baru ini akan memastikan bahwa kemampuan luar angkasa akan memungkinkan penangkalan terintegrasi dan siap untuk berperang malam ini juga,” kata Mastalir. Dia menambahkan bahwa pasukan tersebut siap untuk menghadapi musuh mana pun di area operasi komando yang baru. Sedangkan Jenderal Angkatan Darat AS Paul LaCamera, komandan Pasukan AS di Korea, mencatat bahwa China dan Rusia telah mengembangkan kemampuan anti-satelit, sementara Korea Utara dan Iran sama-sama bekerja melawan kepentingan AS di luar angkasa.