BKSAP DPR Sebut Indonesia-Uzbekistan Punya Hubungan Khusus

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 24 Desember 2023 14:15 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menyebut hubungan Indonesia dan Uzbekistan lebih dari sekadar relasi ekonomi dan perdagangan semata, mengingat kedua negara merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

"Hubungan Indonesia dan Uzbekistan merupakan suatu keniscayaan sebagai sesama negara mayoritas Muslim. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar dunia dan sebagai negara demokrasi terbesar di dunia," kata kepada wartawan di Jakarta, Minggu (24/12).

"Karena itu, hubungan kedua negara lebih dari sekadar hubungan ekonomi dan perdagangan semata," lanjutnya. 

Menurut Fadli, Uzbekistan merupakan kiblat ilmu pengetahuan yang menginspirasi masa kebangkitan Eropa (renaissance), dibuktikan oleh karya para ilmuwan besar, seperti ulama masyhur abad ke-9 Imam Al Bukhari, penemu aljabar Al Khawarizmi, bapak kedokteran modern Ibnu Sina yang semuanya berasal dari Uzbekistan.

Oleh karena itu, Fadli mendukung penuh pembangunan pusat kebudayaan Islam dunia (Center for Islamic Civilisation) di Uzbekistan karena menilai hasil pembangunan tersebut akan menjadi warisan peradaban Islam seluruh dunia.

Untuk mempererat hubungan Indonesia-Uzbekistan, Fadli mengundang Oily Majlis sebagai peninjau (observer) di ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dan gelaran pemilu legislatif dan pemilu presiden di Indonesia pada 14 Februari 2023.

"Ini penting sebagai sarana untuk bertukar pengalaman dalam membangun demokrasi di negara masing-masing," tutur Fadli.