IPW Minta Timsus Usut 2 Orang Terkait Dugaan Konsorsium 303 dan Penyedia Private Jet untuk Brigjen Hendra

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 19 September 2022 11:03 WIB
Jakarta, MI - Indonesia Police Watch (IPW) meminta tim khusus Polri untuk mengusut ketelibatan dua orang sipil dalam kasus dugaan konsorsium 303. Selain itu, IPW juga meminta timsus mengusut soal private jet yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan saat menemui keluarga Brigadir Yosua di Jambi. "IPW meminta tim khusus Polri menjelaskan keterlibatan 2 orang sipil dalam kasus Sambo Konsorsium 303. Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (19/7). Pasalnya, Brigjen Hendra Kurniawan diketahui pada tanggal 11 Juli 2022, diperintah Irjen Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri, ke Jambi menemui keluarga Brigadir J untuk memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut. Brigjen Hendra kemudian berangkat ke Jambi menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak adalah milik mafia judi. Brigjen Hendra diketahui berangkat ke Jambi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika. Sugeng mengatakan IPW mencium aroma amis keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303 tersebut. Menurut catatan IPW, nama yang disebut-sebut pemilik private jet itu bermarkas di Jl Gunawarman, Jakarta Selatan. "Nama (pemilik jet) ini dalam catatan IPW adalah ketua konsorsium judi online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ujar Sugeng. Sugeng mengklaim IPW telah mengidentifikasi jenis private jet yang saat itu digunakan Brigjen Hendra dkk terbang ke Jambi pada tanggal 11 Juli 2022, yakni tipe Jet T7-JAB. "Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh seorang bos perusahaan, yang juga mantan narapidana kasus korupsi sekaligus pemilik hotel di Bali, dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali," katanya. "Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali-temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp 155 Triliun milik Konsorsium 303, dengan dua orang sipil dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 di mana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya," imbuhnya. Untuk itu, IPW meminta timsus membongkar peran Sambo saat menjadi Kasatgasus Merah Putih serta meminta agar KPK juga mengusut peran Sambo dalam kaitan dugaan penerimaan gratifikasi. "Sekaligus, membongkar peran Ferdy Sambo saat menjadi Kasatgassus Merah Putih serta penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan pesawat privat jet oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang adalah tindak pidana korupsi. Karenanya KPK juga harus memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet," tegasnya.