Lukas Enembe Kembali Dirawat di RSPAD, KPK: Karena Ogah Minum Obat

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Juli 2023 15:02 WIB
Jakarta, MI - Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe kembali dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Minggu (16/7) malam. Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri mengatakan, kondisi kesehatan Lukas menurun dikarenakan ia mogok makan dan menolak untuk meminum obat dari dokter. “Karena yang bersangkutan (Lukas) tidak mau makan dan minum obat dari dokter,” kata Ali kepada wartawan, Senin (17/7). Dikatakan Ali, pihaknya telah mengusulkan agar Lukas melakukan perawatan di RSPAD sejak Sabtu (15/7), namun Lukas juga menolak untuk dirawat. “Dokter KPK sejak sabtu sudah merekomendasikan agar dirujuk ke RSPAD namun yang bersangkutan (Lukas Enembe) menolak. Sehingga, tim Jaksa kemudian menghubungi pihak PH (Penasehat Hukum) dan keluarganya agar dapat membujuk supaya mau dibawa ke RSPAD,” ungkap Ali. Ali menghimbau agar Lukas dapat kooperatif mengikuti anjuran yang diberikan oleh dokter, demi kelancaran proses hukum. “Untuk itu ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengkonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya,” imbuhnya. Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe saat ini tengah menjalani persidangan dugaan kasus suap dan gratifikasi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Dalam perkara ini, Lukas Enembe didakwa dengan dua dakwaan. Pertama, Lukas didakwa menerima suap dari Rp45.843.485.350, dengan rincian sebanyak Rp10.413.929.500 dari pengusaha Piton Enumbi selaku Direktur sekaligus pemilik PT Meonesia Mulia, PT Lingge-Lingge, PT Astrad Jaya, serta PT Melonesia Cahaya Timur, serta sebanyak Rp35.429.555.850 dari Rijatono Lakka selaku Direktur PT Tabi Anugerah Pharmindo dan PT Tabi Bangun Papua sekaligus CV Walibhu. Dakwaan kedua ialah, Lukas Enembe menerima gratifikasi berupa uang sebesar Rp1 miliar dari Budy Sultan selaku Direktur PT Indo Papua pada 12 April 2013. Adapun Rijatono Lakka, telah divonis lima tahun penjara oleh PN Tipikor Jakarta. Terkini, KPK kembali menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). KPK diketahui telah menyita sejumlah aset terkait perkara Lukas Enembe dalam berbagai bentuk dengan nilai total lebih dari Rp 200 miliar.   #Lukas Enembe Kembali Dirawat di RSPAD, KPK: Karena Ogah Minum Obat

Topik:

KPK Lukas Enembe lukas enembe kembali dirawat rspad

Berita Sebelumnya

Kasus Korupsi BTS dan Kebocoran Data Jadi PR Menkominfo Budi dan Wakilnya Nezar

Berita Selanjutnya

Diduga Terlibat Kasus BTS Kominfo, PPATK Blokir Rekening Don Adam

Berita Terkait

Hukum
Joko Widodo alias Jokowi (Foto: Istimewa)

Korupsi Whoosh Gampang Diungkap! Eks Penyidik KPK: Periksa Saja yang Menyetujui!

9 jam yang lalu

Monitor Hukum
PT Perumahan Pembangunan (PP) (Foto: Istimewa/Net)

Tersangka Dugaan Korupsi PT PP "DM dan HNN" Melenggang Bebas: KPK Jangan Merusak Kepercayaan Publik!

14 jam yang lalu

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI/Adelio Pratama)

KPK Ternyata Sudah Periksa Saroni, Ini Kasusnya

16 jam yang lalu

Hukum
Selain tanah dan bangunan 2 lantai, KPK turut menyita 13 pipa milik PT BIG yang dijadikan agunan atas perjanjian jual beli gas di kasus ini. Pipa yang disita itu sepanjang 7,6 kilometer (Foto: Dok MI/KPK)

Wow! Pipa Sepanjang 7,6 Km di Anak Perusahaan AMG Group Disita KPK

17 jam yang lalu

Hukum
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo (Foto: Dok/MI)

KPK Soal Peluang Panggil Pihak KCIC terkait Dugaan Mark Up Whoosh

18 jam yang lalu

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI)

Korupsi Kuota Haji, KPK Periksa Abid Rauf dari PT Batemuri Tours

31 Oktober 2025 04:00 WIB