Dibuntuti Anggota Densus 88, Kejagung Tegaskan Jampidsus Febrie Tak Ada Masalah!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 24 Mei 2024 15:23 WIB
Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana (Foto: Dok MI/Aswan)
Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum)  Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana menegaskan bahwa Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah yang diduga dibuntuti anggota Densus 88 Antiteror Polri saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan Ketut mengklaim Febrie tidak ada masalah.

"Saya saja enggak ngerti itu. Sampai saat ini saya belum dapat informasi yang jelas. Jampidsus enggak apa kok. Ada dia. Enggak masalah," kata Ketut Sumedana saat dikonfirmasi Monitorindonesia.com, Jum'at (24/5/2024).

"Enggak ada apa-apa kok. Biasa saja. Semua berjalan seperti biasa. (Peningkatan) pengamanan itu hal yang biasa kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak," imbuh Ketut.

Sebelumnya, Jampidsus Febrie Ardiansyah diduga dibuntuti anggota Densus 88 Antiteror Polri. Salah satu anggota Densus tertangkap basah memantau makan malam Febrie.

Anggota Densus tersebut disebutkan tertangkap basah saat memantau makan malam Febrie di salah satu restoran di bilangan Cipete, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu pekan lalu.

Sumber meyampaikan, kejadian tersebut sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB. Febrie kerap makan di restoran yang menyajikan makanan Perancis itu.

Saat itu, Febrie tiba di restoran tersebut didampingi ajudan dan dikawal motor Patwal Polisi Militer (PM). Selepas itu, datang dua orang yang diduga anggota Densus 88 Antiteror Polri. Mereka memakai baju biasa dan berjalan kaki.

Salah seorang yang diduga anggota Densus dan tetap mengenakan masker lantas memesan meja di lantai dua untuk merokok. Di lantai tersebut terdapat ruangan VIP yang digunakan Febrie untuk makan malam.

Pria bermasker yang disebut-sebut sebagai anggota Densus 88 Antiteror itu mengarahkan alat diduga perekam ke ruangan VIP yang ditempati Febrie.

Polisi Militer yang mengawal Febrie curiga terhadap kedua orang tersebut. Febrie dikabarkan dikawal oleh Anggota TNI setelah menangani kasus dugaan korupsi timah. Terlebih, penyidik Pidsus Kejagung dikabarkan mendapatkan intimidasi saat melakukan penggeledahan di Bangka Belitung.

Kedua orang tersebut lantas ke luar rostoran dengan setengah berlari. Namun salah seorang berhasil diamankan oleh polisi militer. Tidak ada keributan dalam insiden tersebut.

Anggota Polisi Militer tersebut kemudian membawa seorang yang berhasil diamankan tersebut menjauh dari restoran diduga untuk diinterogasi.