Presiden Iran Raisi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter, Militer Iran Usut Penyebabnya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 21 Mei 2024 07:50 WIB
Suasana evakuasi korban kecelakan helikopter, yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombingan. (Foto: Tangakapan layar X/@MehrnewsCom])
Suasana evakuasi korban kecelakan helikopter, yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombingan. (Foto: Tangakapan layar X/@MehrnewsCom])

Jakarta, MI - Kepala Staf Militer Iran Mohammad Bagheri memerintahkan penyelidikan, penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan rombongannya.

Bagheri memerintahkan sebuah komite tingkat tinggi, untuk meluncurkan penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya helikopter presiden, yang terjadi pada Minggu (19/5/2024), kantor berita ISNA melaporkan, dikutip dari AFP, Selasa (21/5/2024).

Sementara itu, anggota Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta selama satu menit, untuk mengenang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya, yang tewas dalam kecelakaan helikopter.

Duta Besar Mozambik Pedro Comissario Afonso, yang memegang jabatan presiden bergilir DK PBB pada bulan Mei, meminta para anggota untuk berdiri dan tetap diam "mengingat hilangnya nyawa dalam kecelakaan yang menimpa Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi".

Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia, usai helikopter yang mengangkutnya bersama delapan orang lain jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5/2024) waktu setempat.

Selain Raisi, helikopter itu juga membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.

Ada tiga helikopter termasuk yang mengangkut Raisi, terbang bersama-sama. Helikopter Raisi jatuh, sementara dua heli lainnya mengangkut pejabat serta menteri lain, berhasil selamat sampai tujuan.