Waspada! Pasien DBD di RSUD Tamansari Capai 57 Orang

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 2 Mei 2024 17:56 WIB
Pasien DBD sedang dirawat di RSUD Tamansari, Jakarta Barat (Foto: Istimewa)
Pasien DBD sedang dirawat di RSUD Tamansari, Jakarta Barat (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari, Jakarta Barat, terus meningkat sejak awal tahun ini. Pada Januari 2024, terdapat delapan pasien DBD. Angka itu terus mengalami kenaikan pada bulan-bulan berikutnya. 

"Kasus DBD yang dirawat RSUD Tamansari pada Desember 2023 terdapat satu pasien, Januari 2024 bertambah jadi delapan pasien, Februari 14 pasien, dan Maret 45 pasien," jelas Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, Ngabila Salama, dikutip dari keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Ngabila menambahkan, pada Januari 2024, terdapat delapan pasien DBD. Angka itu terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya sampai sekarang. 

"Kasus DBD yang dirawat RSUD Tamansari pada Desember 2023 baru satu pasien, Januari 2024 tambah jadi delapan orang, Februari 14 pasien, Maret naik lagi jumlahnya 45 pasien," ungkap Ngabila.

Dalam empat bulan terakhir, lanjut Ngabila, jumlah pasien DBD tertinggi terjadi pada April 2024 dan mayoritas anak-anak. "Bulan April dari tanggal 1 sampai 30 terdapat 57 pasien DBD. Total terdapat 125 pasien (dari Januari hingga April 2024)," katanya.

Karena itu, Ngabila berharap, jumlah pasien DBD menurun memasuki Mei ini. "Februari ke Maret naik tiga kali, dan Maret ke April naik 1,3 kali. Semoga DBD di Mei sudah turun kembali," ujar Ngabila. 

Menurut dia, data hingga 1 Mei 2024 terdapat delapan pasien DBD masih dirawat di RSUD Tamansari. Rinciannya, tiga pasien dewasa dan lima anak-anak.

Untuk diketahui, gejala penyakit DBD pada orang dewasa bisa dilihat dari kondisi yakni demam tinggi di atas 39 derajat, demam naik turun, nyeri belakang mata, pegal sendi dan otot, mual, muntah. 

Adapun tanda-tanda tersebut berbeda dengan gejala yang umumnya dialami anak-anak, seperti, muncul demam, batuk, pilek dan diare, lanjut Ngabila.

"Gejala pada anak bisa tidak khas seperti muncul gejala infeksi saluran cerna dan napas, batuk, pilek, diare, sulit buang air besar. Beberapa juga bisa infeksi campuran dengan typhoid atau tipes," jelas Ngabila. 

Karena itu, Ngabila mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika demam tidak turun selama 1x 24 jam. Sementara itu, akibat pasien DBD meningkat di Jakarta Barat, maka Palang Merah Indonesia (PMI) setempat meminta masyarakat gencar membantu lewat donor darah. 

Pemprov DKI juga diingatkan supaya jangan asal "Fogging" buat mengatasi DBD di Jakarta April puncak kasus DBD, terdapat 14 pasien masih dirawat di RSUD Tamansari. Sementara stok darah bulan ini sudah menipis.

Karena itu, PMI Jakarta Barat  meminta masyarakat agar berdonasi untuk mengantisipasi pasien DBD 14 Pasien DBD kekurangan darah kini masih dirawat di RSUD Tamansari per 24 April 2024. (Sar)