Gas LPG 3 Kg Langka, DPR RI Cium Bau Tak Sedap, Ada yang Sengaja Nimbun?

Mohammad Mufti
Mohammad Mufti
Diperbarui 3 Februari 2025 06:31 WIB
Anggota Komisi XII DPR RI Nevi Zuairina (foto: dok pribadi)
Anggota Komisi XII DPR RI Nevi Zuairina (foto: dok pribadi)

Jakarta, MI - Anggota Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nevi Zuairina mencium bau tak sedap di balik langkanya LPG 3 kg di pasaran. 

Dugaan Penyebab Gas LPG 3 kg Langka

Dia curiga ada pihak yang sengaja menimbun LPG 3 kg agar harganya naik melambung tinggi. Oleh karenanya, Nevi meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan distribusi LPG.

"Pengawasan terhadap distribusi juga harus diperketat agar tidak terjadi penyalahgunaan atau penimbunan yang menyebabkan lonjakan harga di pasaran," kata Nevi kepada wartawan dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

Karena itu, politis PKS itu meminta pemerintah dan Pertamina dapat memastikan pasokan LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kecil dan usaha mikro, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan yang berkepanjangan.

“Saya menekankan bahwa pemerintah harus segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini sebelum dampaknya semakin meluas. Distribusi LPG 3 kg perlu segera diperbaiki agar tidak terjadi ketimpangan antara pasokan dan permintaan di masyarakat," tegas Nevi.

Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menolak jika disalahkan atas kelangkaan tabung gas Elpiji (LPG) 3 Kg di tengah masayarakat.

Sebaliknya, Bahlil malah menyalahkan warga warga yang suka memborong tabung 3 kg tersebut. Menurutnya, kelangkaan terjadi karena warga membeli terlalu banyak.

"Mungkin yang mengatakan bahwa langka itu adalah bagi yang membeli banyak. Tapi kalau hanya untuk kebutuhan, insyaAllah konsumsinya, saya pikir, konsumsi rumah tangga clear kok," kata Bahlil kepada wartawan di The Highland Park Resort, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025).

Dia meminta agar masyarakat yang membeli Elpiji 3 Kg cukup dengan satu tabung. Sebab, ia menjelaskan saat ini masih banyak pihak yang secara individu membeli Elpiji 3 Kg dengan jumlah banyak.

BACA JUGA: Kelangkaan LPG 3 Kg Menambah Beban Rakyat Kecil, Pemerintah Harus Tanggung Jawab!

"Satu orang jangan beli banyak-banyak dong. Kalau hanya untuk konsumsi rumah tangga, kan pasti ada batasannya. Tapi kalau satu orang, satu rumah tangga, sudah beli sampai 30 tabung, 40 tabung, berarti kan ada maksud lain," terang Bahlil.

Diketahui, Warga Jakarta, terutama di wilayah Jakarta Pusat, tengah menghadapi masalah yakni kelangkaan Elpiji 3 Kg yang telah berlangsung selama lebih dari seminggu. 

Gas bersubsidi yang biasa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga ini mendadak sulit ditemukan di berbagai agen dan pedagang gas keliling.

Keluhan warga pun tersebar luas, dan banyak yang terpaksa pulang tanpa membawa gas setelah berkeliling mencari. 

Warga Karang Anyar, Jakarta Pusat, Ningrum (42), mengeluhkan kelangkaan gas yang sudah berlangsung selama satu minggu. 

"Iya nih sudah mulai langka. Ini sih enggak saya pakai buat dagang, cuma buat masak. Tapi karena enggak ada gas jadi enggak bisa masak," ujar Ningrum.

Topik:

LPG 3 kg langka Gas LPG langka Pemerintah DPR RI