Kabar Gembira, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Bakal Bangun Gedung Rawat Inap 8 Lantai

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 21 Maret 2024 02:50 WIB
Bupati Blitar Rini Syarifah saat menghadiri penandatanganan kontrak pembangunan gedung rawat inap (Foto: MI/JK)
Bupati Blitar Rini Syarifah saat menghadiri penandatanganan kontrak pembangunan gedung rawat inap (Foto: MI/JK)

Blitar, MI - Kabar gembira bagi masyarakat Blitar, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi bakal mulai membangun gedung rawat inap baru setinggi 8 lantai dengan biaya Rp71 miliar. 

Hal ini diketahui setelah penandatanganan MOU antara RSUD Ngudi Waluyo dengan pemenang tender PT. Mega Bintang Abadi. 

“Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” ujar dr. Endah Woro Utami, Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, saat diwawancarai pada Rabu (20/3/2024).

Gedung baru ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti rawat inap standar (kelas 1, 2, 3) dengan AC dan ruangan privat untuk semua pasien, termasuk BPJS; kelas presiden suite (VVIP) dengan 2 kamar; klinik eksekutif; minimarket, tempat makan, dan kafe.

“Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua pasien, termasuk pasien BPJS, oleh karena itu, kami menyediakan ruangan privat dengan AC di semua kelas rawat inap,” kata dr. Woro.

Pembangunan gedung baru ini dimulai pada tanggal 20 Maret 2024 dan diharapkan selesai pada tanggal 20 Desember 2024.

“Kami optimis pembangunan ini akan selesai tepat waktu. Dan kami berharap gedung baru ini dapat segera digunakan untuk melayani masyarakat,” tukasnya.

Pembangunan gedung rawat inap baru RSUD Ngudi Waluyo Wlingi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

”Dan kami berharap gedung baru ini dapat segera digunakan untuk melayani masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah, yang turut hadir dalam penandatanganan kontrak pembangunan tersebut menyampaikan, untuk pembangunan gedung rawat inap sangat penting dilakukan guna menjalin kemitraan antara pihak yang membangun dan pihak yang memanfaatkannya.

”Ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan fasilitas kesehatan yang lebih baik dan memadai bagi masyarakat,” ujar Mak Rini panggilan akrabnya.

Untuk itu, Mak Rini juga berharap penandatanganan kontrak bukanlah sekadar tindakan formalitas semata.

Namun juga merupakan komitmen bersama, guna memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat. 

"Kita semua harus berupaya bahwa gedung rawat inap yang akan dibangun akan menjadi sarana yang sangat penting dalam memberikan perawatan dan pengobatan bagi yang membutuhkan,” pungkasnya. (JK)