8 Tanda yang Menunjukkan Adanya Masalah Penglihatan

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 27 April 2022 08:32 WIB
Jakarta, MI - Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia hidup dengan low vision (penglihatan rendah) karena mereka tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan untuk kondisi seperti rabun jauh, rabun dekat, glaukoma dan katarak, menurut Laporan Dunia pertama tentang Visi yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seperti di bagian tubuh lainnya, pencegahan adalah kuncinya agar mata kita terus berfungsi dengan benar selama mungkin. Perawatan yang tepat menjadi semakin penting. Menurut badan tersebut, kombinasi dari populasi yang tumbuh dan semakin menua akan secara signifikan meningkatkan jumlah total orang dengan penyakit mata dan gangguan penglihatan, karena prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Deteksi dan pengobatan dini Statistik menunjukkan bahwa 50% kasus kehilangan penglihatan dapat dicegah dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, menurut College of Opticians-Optometrists of Castilla y Leon (COOCLY). “Melalui pemeriksaan visual, ahli kacamata-optik dapat menentukan apakah kita menderita kelainan refraksi, seperti miopia, hiperopia atau astigmatisme, tetapi juga dapat mengamati tanda-tanda kemungkinan patologi yang mempengaruhi kesehatan mata kita, seperti glaukoma, katarak dan penyakit retina, seperti degenerasi makula terkait usia (AMD), untuk merujuk ke spesialis yang sesuai”, jelas wakil dekan perguruan tinggi tersebut, Ana Belen Cisneros. Tanda-tanda yang mengingatkan kita pada masalah penglihatan Spesialis menunjukkan beberapa gejala yang harus menjadi alasan untuk konsultasi segera dengan spesialis: 1. Kehadiran lapisan titik atau elemen mengambang di bidang visual kita. Ini terkait dengan kondisi jinak yang disebut detasemen vitreous, tetapi penampilan yang masif, tiba-tiba, berkedip juga bisa disebabkan oleh robekan atau pelepasan retina. 2. Sensasi robek atau berpasir yang berlebihan, iritasi atau nyeri pada permukaan mata. Gejala-gejala ini biasanya dikaitkan dengan sindrom mata kering, yang dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan mata kita. Selama bertahun-tahun, produksi dan kualitas air mata cenderung menurun, menciptakan sensasi kekeringan. Menurut COOCYL, ketidaknyamanan dapat dikompensasi dengan solusi yang direkomendasikan oleh ahli kacamata-optometris untuk menghilangkan kekeringan. 3. Sensasi seperti ada tirai gelap menutupi bidang penglihatan. Seperti pada kasus sebelumnya, hal ini dapat disebabkan oleh ablasi retina, yang terjadi ketika retina terpisah dari lapisan di bawahnya dari pembuluh darah yang memberinya makan (koroid). 4. Nyeri yang sangat tajam, kemerahan, mual dan muntah tiba-tiba. Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi glaukoma sudut sempit, yang dapat merusak saraf optik dan memerlukan perawatan segera. 5. Penyempitan bidang penglihatan secara bertahap atau tiba-tiba. Glaukoma menyebabkan hilangnya persepsi di "ekstrim" bidang visual, dan, jika tidak diobati tepat waktu, dapat menyebabkan kebutaan. 6. Penglihatan kabur. Dari usia 60, kemungkinan mengembangkan lubang di makula, bagian dari retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan detail halus, meningkat. 7. Penglihatan kabur dan persepsi redup dari warna-warna cerah, dengan lingkaran cahaya di sekitar lampu di malam hari. Spesialis menjelaskan bahwa perubahan penglihatan ini mungkin disebabkan oleh katarak, yang meskipun cenderung memburuk dari waktu ke waktu, bukanlah keadaan darurat medis. Namun, menurut evolusi, operasi katarak untuk implantasi lensa intraokular tidak dikesampingkan. 8. Mata berair atau epifora. Ini adalah gangguan mata yang ditandai dengan robekan yang berlebihan dan terus-menerus, baik karena produksi air mata yang berlebihan, atau karena penyumbatan pada sistem drainasenya, yang menyebabkannya meluap dan jatuh di luar kelopak mata.