5 Penyebab Seseorang Kehilangan Nafsu Makan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 Juli 2023 06:00 WIB
Jakarta, MI - Kehilangan nafsu makan umumnya didefinisikan sebagai tidak memiliki keinginan yang sama untuk makan seperti biasanya. Perubahan ini bisa datang tiba-tiba dan disebabkan oleh sesuatu yang sudah jelas, seperti sakit perut, atau bisa juga karena beberapa hal yang kurang jelas. Jika Anda kehilangan nafsu makan, Anda mungkin mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, kehilangan rasa lapar secara umum, dan Anda mungkin merasa mual saat membayangkan makan. Apakah Kehilangan Nafsu Makan Normal? Kehilangan nafsu makan jangka pendek umum terjadi saat melawan infeksi atau saat stres tiba-tiba. Tetapi kehilangan nafsu makan yang tidak dapat dijelaskan lebih lama dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius dan harus didiskusikan dengan profesional medis. Penyebab Umum Kehilangan Nafsu Makan Kehilangan nafsu makan bisa bersifat sementara atau jangka panjang tergantung penyebabnya. Dilansir dari Livestrong, berikut 5 penyebab seseorang kehilangan nafsu makan. 1. Obat-obatan tertentu Anda mungkin kehilangan nafsu makan saat melawan infeksi, dan gejalanya dapat diperburuk oleh obat-obatan tertentu. Merck Manual mencatat obat-obatan seperti digoxin, fluoxetine, quinidine dan hydralazine dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada beberapa orang. Selalu penting untuk mendiskusikan perubahan nafsu makan yang tiba-tiba - terutama jika berlangsung lama dan mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan - dengan dokter Anda. Obat Anda mungkin perlu disesuaikan, dan strategi untuk meningkatkan nafsu makan mungkin diperlukan dalam kasus yang lebih serius. 2. Penyakit Kronis Kehilangan nafsu makan adalah gejala umum yang dialami oleh orang yang menderita sakit kronis. Kondisi seperti fibromyalgia, migrain, dan kerusakan saraf semuanya dapat memengaruhi nafsu makan. Penting juga untuk dicatat bahwa beberapa obat pereda nyeri yang biasa diresepkan dapat mengganggu rasa lapar. Jika Anda memiliki kondisi nyeri kronis dan kehilangan nafsu makan serta penurunan berat badan, penting untuk mendiskusikan strategi untuk mengurangi gejala ini dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Bisakah IBS Menyebabkan Kehilangan Nafsu Makan? Kehilangan nafsu makan bukanlah salah satu gejala utama sindrom iritasi usus besar (termasuk diare, sembelit, kembung, kram, dan sakit perut), tetapi beberapa orang mungkin mengalami penurunan nafsu makan karena rasa sakit yang dialami selama IBS kambuh. 3. Kanker Menurut American Society of Clinical Oncology (ASCO), kehilangan nafsu makan dapat disebabkan oleh hal berikut pada mereka yang terdiagnosis kanker: Kanker perut, yang dapat menyebabkan pembengkakan, iritasi, dan nyeri. Limpa atau hati yang membesar, menyebabkan tekanan tambahan pada perut dan menimbulkan rasa kenyang. Obat-obatan, termasuk kemoterapi dan obat-obatan lainnya. Terapi radiasi atau operasi pada organ pencernaan. Perubahan metabolisme karena perkembangan kanker. 4. Stres Stres juga bisa menjadi faktor hilangnya nafsu makan, menurut Klinik Cleveland. Stres dapat menyebabkan beberapa orang mengabaikan isyarat lapar, yang dapat menyebabkan melewatkan makan untuk waktu yang lama. Jika nafsu makan Anda tiba-tiba turun dan Anda tidak memiliki kondisi kesehatan lain yang mendasarinya, mengelola stres mungkin merupakan salah satu cara untuk mengembalikan nafsu makan Anda menjadi normal. Hal-hal seperti olahraga teratur, cukup tidur, dan meditasi dapat membantu. 5. Gangguan Psikologis​ Nafsu makan dan perubahan berat badan umum terjadi pada orang yang mengalami depresi, karena banyak bagian otak yang berhubungan dengan nafsu makan memiliki kaitan dengan depresi. Memang, sebuah penelitian yang diterbitkan April 2016 di The American Journal of Psychiatry menemukan bahwa orang yang depresi menunjukkan aktivasi yang lebih rendah di daerah insula tengah otak, mengurangi nafsu makan. Kondisi psikologis lainnya seperti gangguan bipolar dan kecemasan juga dikaitkan dengan hilangnya nafsu makan. Gangguan makan yang serius seperti anoreksia dan bulimia memengaruhi nafsu makan dan hubungan seseorang dengan makanan.