Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi, Kapolda Metro: 18 Senpi Disita

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Agustus 2023 08:55 WIB
Jakarta, MI - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkapkan Densus 88 Antiteror Polri menyita 18 senjata api (senpi) saat menggeledah rumah pegawai BUMN berinisial DE, terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8). "Masih dihitung, (ada) 18, itu masih campuran," kata Karyoto saat mendatangi lokasi, Senin (14/8). "Penyitaan oleh Densus bahwa itu ada senjata api laras panjang dan laras pendek, ada juga modifikasi dari senjata air gun diubah menjadi senjata api," lanjutnya. Selain belasan senpi tersebut, Karyoto mengatakan Densus 88 juga menyita barang bukti lainnya berupa atribut ISIS. "Kalau saya lihat ini ada bendera ISIS, yang jelas-jelas tadi kelihatan tadi bendera ISIS," ujarnya. Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE yang merupakan pegawai BUMN, di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8). DE diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam Kelompok Media Sosial di wilayah DKI Jakarta. Tersangka turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial. "Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan. DE mengirimkan sebuah poster berisi teks pembaruan baiat ISIS. "DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," tuturnya. Selain itu, Densus 88 menduga DE turut memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. "Diduga memiliki senjata rakitan dan terlibat penggalangan dana 5. Merupakan Admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan channel Update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," katanya.