Pengembangan Stasiun Tanah Abang Persingkat "Headway" KRL Jalur Serpong, Lebih Cepat Empat Menit

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 7 Mei 2024 16:27 WIB
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal saat meninjau proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang pada Minggu (5/5/2024).(Dok. Kementerian Perhubungan)
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal saat meninjau proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang pada Minggu (5/5/2024).(Dok. Kementerian Perhubungan)

Jakarta, MI - Pengembangan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan mempersingkat headway atau waktu tunggu antarkereta pada jalur kereta commuter-line arah Serpong. Pengguna KRL menuju arah Serpong hanya menunggu sekitar tiga menit, lebih cepat empat menit dari sebelumnya.

"Dengan penambahan dua jalur baru, pergerakan pada waktu headway khususnya pada lintas Serpong dapat mencapai tiga menit dari sebelumnya tujuh menit," ujar Dirjen Perkeretaapian, Risal Wasal, melalui keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).   

Karena itulah, kata Risal, proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung akhir 2024. Atas penambahan dua jalur kereta di stasiun tersebut sehingga mampu memperlancar pemberangkatan kereta.

"Pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda," jelas Risal. 

Selain itu, pengembangan Stasiun Tanah Abang ini bisa meningkatkan kapasitas, sehingga dapat menampung penumpang lebih banyak.

"Peningkatan kapasitasnya tiga kali lipat, dari 100.000 menjadi 300.000 penumpang per hari," ujar Risal. 

Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus mendorong pengembangan Stasiun Tanah Abang agar rampung pada akhir tahun 2024. 

"Pelaksanaan fisik konstruksi pengembangan stasiun Tanah Abang telah berjalan dan ditargetkan selesai akhir tahun ini," imbuhnya.

Kemenhub bakal membangun gedung stasiun baru dan jalan kereta api, fasilitas operasi KA (rel, persinyalan), serta Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA. Pemprov DKI membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antarmoda.

Sementara PT KAI membangun area parkir serta penataan e-ticketing, pembangunan plaza dan halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi. (Ssr)