Wapres: Ada 3 Kunci Utama Optimalisasi Wakaf Berkelanjutan

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:36 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut tiga kunci utama sebagai upaya optimalisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. Salah satu yang perlu diperhatikan peningkatan literasi wakaf kepada masyarakat. "Hal yg perlu diperhatikan dalam optimalisasi wakaf adalah peningkatan literasi kpd masyrakat. Selain itu, perlu juga SDM kompeten di bidang wakaf agar pengelolaannya lebih profesional & bisa menjaga kepercayaan publik." kata Ma'ruf dalam acara Gerakan Sadar Wakaf dengan tema “Sumatera Berwakaf 2021" sebagai rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera yang digelar oleh BI Provinsi Riau secara virtual (13/08/2021). Ma'ruf menjelaskan, peningkatan literasi wakaf kepada masyarakat perlu diperhatikan karena masih rendahnya literasi masyarakat berdampak pada realisasi wakaf dan persepsi yang keliru terhadap wakaf. "Untuk itu perlu lebih gencar melakukan sosialiasasi dan edukasi khususnya kepada generasi milenal." katanya. Kedua, lanjut Ma'ruf, perlunya teknologi digital untuk pengelolaan wakaf karena perkembangan teknologi dan pandemi mengubah kebiasaan menjadi berbasis digital. Melalui pemanfaatan teknologi digital, pengelolaan wakaf menjadi lebih mudah dan transparan serta terjaga akuntabilitasnya. "Ketiga, perlunya SDM berkompeten di bidang wakaf agar pengelolaan wakaf lebih profesional dan kepercayaan publik terus terjaga." tutur Ma'ruf. Senada dengan Wakil Presiden RI, selain literasi dan digitalisasi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menambahkan dua aspek lainnya untuk mewujudkan optimalisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. "Pertama, kemampuan dalam merancang, mendesain dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi keuangan syariah, yang meliputi pengelolaan, penyaluran kepada penerima manfaat serta penghimpunan dana yang dapat dipercaya dan memenuhi prinsip syariah dalam pelaksanaannya." kata Perry. Kedua, lanjut Perry, kemampuan merancang struktur pembiayaan proyek, dengan menggabungkan kepentingan wakaf dan komersial, sebagai bentuk integrasi keuangan komersial dan sosial. #optimalisasi wakaf Sementara itu, Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar, menambahkan pengembangan Islamic Social Finance, khususnya wakaf adalah fokus utama sebagai salah satu alternatif instrumen selain APBD untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda Riau, kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. "Gerakan Riau Berwakaf pada 3 Agustus 2021 berhasil mengumpulkan dana wakaf lebih dari 600 miliar Rupiah. Selain jumlah nominal yang cukup besar, hal yang menarik dari pelaksanaan Riau Berwakaf 2021 adalah keberhasilan mengajak lebih dari 4 ribu milenial sebagai wakif baru yang melakukan wakaf uang secara digital." ungkap Syamsuar. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan sejumlah institusi seperti Majelis Ulama Indonesia, Kementerian Agama, BAZNAS, BWI, MES, KNEKS, IAEI serta penggiat/pelaku ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Sumatera. Inisiatif optimalisasi peran wakaf ini diharapkan dapat berkontribusi secara nyata dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. #optimalisasi wakaf Lihat Juga https://monitorindonesia.com/monindo2022/health/wapres-nilai-badan-layanan-umum/ #optimalisasi wakaf

Topik:

Wapres Wakaf Ma'ruf