BUMN Tak Banyak Utang, Ini Buktinya!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 20 Juli 2022 18:45 WIB
Jakarta, MI - Erick Thohir menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Negara atau BUMN tidak memiliki banyak utang. Kata Menteri BUMN itu, rasio utang perusahaan pelat merah terhadap modal yang diinvestasikan turun dari 39 persen menjadi 35 persen pada 2021. "Artinya citra yang dibilang BUMN banyak utang, itu salah," jelas Erick dalam peluncuran Holding Danareksa, Rabu (20/7). Erick menjelaskan bahwa, rasio utang BUMN lebih rendah dibandingkan dengan porsi dana yang diinvestasikan oleh perusahaan pelat merah. Hal ini, menurut dia, berbeda dengan perusahaan swasta, di mana biasanya rasio utang lebih besar ketimbang jumlah modal investasi. "Kalau di private sector itu biasanya modal lebih kecil daripada utang, ya 30:70. Ini (BUMN) terbalik. Jadi jangan terjebak persepsi. Ini fakta dan data," jelas Erick. Erick menambahkan, di tengah posisi utang yang sehat, Erick menambahkan jumlah setoran BUMN ke negara tembus Rp1.198 triliun sejak 2019 sampai 2021. Angka itu naik Rp 60 triliun dari periode sebelumnya. "Pada masa krisis (akibat pandemi) naik Rp 60 triliun. Itu berupa apa? pajak, bagi hasil, dan dividen," terang Erick. Selain itu, total keuntungan BUMN naik lebih dari 800 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124 triliun pada 2021. "Ini loncatan yang luar biasa berkat kerja keras bersama-sama, bukan individu," pungkasnya.

Topik:

BUMN