Gegara Kasus Rafael Terbuka Momentum Pembersihan Total, PSI: Sikat Semua Jangan Tebang Pilih!

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Maret 2023 17:02 WIB
Jakarta, MI - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andre Vincent Wenas menilai terbongkarnya kasus mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, menjadi momentum bersih-bersih di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Ibu Sri Mulyani harus bersyukur dengan terbongkarnya kasus Rafael di lingkungan Kemenkeu atau Ditjen Pajak pada khususnya. Program pembersihan justru dimulai di instansi yang dipimpin leader andalan Pak Jokowi. Mari tunjukan komitmen bersih-bersih aparat mulai dari instansinya sendiri,” tegas Andre dalam keterangannya, Rabu (8/3). Sekarang terbongkar lagi indikasi penyimpangan dana di Kemenkeu. PSI melihat ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitment yang riil di lapangan. “Jumlahnya fantastis Rp 300 triliun, seperti diungkap Menko Polhukam Prof. Mahfud MD di Yogyakarta kemarin. Justru ini kesempatan, momentum bersih-bersih yang riil sudah tercipta dengan sendirinya. Sikat semua, kembangkan kasusnya jangan tebang pilih,” kata Andre. Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh mengatakan sudah mendengar tentang hal tersebut. Terkait transaksi mencurigakan sampai Rp 300 triliun. Borok ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD Sewaktu di kampus UGM Yogyakarta dia bilang, "Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai." Temuan tersebut di luar transaksi yang Rp 500 miliar dari rekening Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya. Bahkan Kemenkeu juga menemukan sebagian aset Rafael Alun atas nama orang lain. Modus penyamaran aset curian seperti ini lazim dilakukan para pencuri uang negara. Sampai saat ini dilaporkan ada 69 orang dengan nilai transaksi sekitar ratusan miliar. Ini harus dilacak, diungkap tuntas, agar kepercayaan publik bisa pulih kembali. Kemenkeu lewat Inspektorat Jenderalnya telah membentuk tim penelusuran harta kekayaan yang belum dilaporkan. Andre Vincent Wenas mengungkapkan lebih lanjut, “Karena diketahui ternyata Rafael Alun Trisambodo punya aset atas nama orang lain. Orang lain itu bisa saja orangtua, kakak, adik dan teman. Belum lagi yang berupa hasil usaha sewa properti, itu semua tidak sepenuhnya dilaporkan harta, itu yang berbentuk uang tunai dan bangunan. Pokoknya upaya menyembunyikan harta kekayaan dan sumber perolehannya.” Integritas harus dipulihkan, “Jangan setengah-setengah, sudah ada bukti faktual bahwa yang bersangkutan tidak menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan yaitu dengan tidak melaporkan LHKPN secara benar. Apakah fenomena ini juga berlaku luas di lingkungan instansi lainnya? Mari ambil hikmahnya, gegara kasus Rafael justru terbukalah momentum untuk pembersihan total. Sikat semua yang terlibat, jangan tebang pilih!” pungkas Andre.