Jepang Wajibkan Turis Indonesia Tes TBC, Ketua MPR: Kemenkes Action

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 22 November 2023 21:10 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Foto: Ist)
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, merespon rencana pemerintah Jepang yang mewajibkan tes tuberkulosis (TBC) kepada turis asal Indonesia dan lima negara lainnya. Yakni, Filipina, Vietnam, Tiongkok, Nepal dan Myanmar.

Hal itu dilakukan pemerintah Jepang, berdasarkan data Indonesia yang menjadi negara dengan pengidap TBC terbesar ke dua di dunia. Dengan jumlah kasus diperkirakan mencapai 969.000 per tahun.

Untuk itu, Bamsoet meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama instansi terkait lainnya, untuk menjadikan hal tersebut sebagai acuan untuk mengevaluasi perihal kasus TBC di Indonesia. 

"Terus melakukan berbagai langkah dalam penanganan TBC di Indonesia, mulai dari menggencarkan surveilans atau deteksi, pengobatan, hingga pemberian vaksin," kata Bamsoet kepada wartawan, Rabu (22/11).

Selanjutnya, ia juga mendorong Kemenkes agar berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk mencegah penyebaran TBC yang lebih luas.

"Agar dapat dilakukan upaya untuk menangani maraknya kasus TBC di Indonesia, serta dapat dilakukan langkah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah timbulnya dan meluasnya sebaran TBC di lingkungan sekitar," ujarnya. 

Selain itu, Bamsoet juga mendesak pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, untuk mengupayakan percepatan deteksi dini TBC agar dapat dilakukan langkah penanganan dan pengobatan yang lebih maksimal. 

"Tiap fasilitas kesehatan, baik Puskesmas hingga rumah sakit (harus) memiliki fasilitas pengobatan dan penanganan TBC, termasuk dalam memastikan vaksin TBC baru yang akan masuk ke Indonesia, agar penanganan TBC bisa dilakukan dengan lebih maksimal," papar Bamsoet. 

Lebih lanjut, Bamsoet mengimbau masyarakat untuk bersikap kooperatif dalam mematuhi aturan dari negara Jepang, apabila hendak berkunjung ke negara tersebut. 

"Dan untuk sementara menghindari kunjungan yang tidak urgen ke negara-negara yang sudah banyak terpapar TBC," imbuhnya. (DI)