Intip Harta Kekayaan 3 Calon Dirut Telkom: Honesti, Heri dan Ismail

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 April 2025 11:01 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) (Foto: Dok MI)
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Mencuatnya tiga nama kandidat pengganti Ririek Adriansyah sebagai Dirut PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dalam RUPS mendatang, yakni Honesti Basyir, Heri Supriadi dan Ismail, langsung memicu rasa penasaran publik terhadap harta kekayaan mereka. Kamis (17/4/2025).

1. Honesti Basyir

Honesti Basyir bukanlah orang baru di Telkom. Honesti Basyir dikenal sebagai seorang teknokrat, ekonom dan profesional Indonesia yang sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Bio Farma yang menjadi holding BUMN Farmasi sejak 2019.

Sosok kelahiran Padang, Sumatra Barat 24 Juni 1968 ini berkiprah selama hampir 30 tahun di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ones sapaannya menyelesaikan pendidikan dasarnya dari SD 47 Damar, Padang dan meneruskan pendidikan tingkat lanjutnya dari SMP 2 Padang. Ones lalu merampungkan pendidikan tingkat atasnya dari SMA 2 Padang.

Pada 1992, Ones menuntaskan pendidikan tingginya dengan menyabet gelar Sarjana Teknologi Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menyelesaikan gelar master bidang Corporate Finance dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung pada 2004.

Harta Kekayaan

Honesti saat ini menjabat Direktur Group Business Development PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Honesti Basyir, melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan total mencapai Rp64,83 miliar.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tersebut disampaikan pada 30 Maret 2024 untuk periode 2023.

Dari laporan yang tertera, Rp51,8 miliar dari total kekayaannya berbentuk tanah dan bangunan yang tersebar di Bandung, Yogyakarta, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan. Aset termahal berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp8,75 miliar.

Selain itu, beberapa properti lain yang dimilikinya, antara lain: Bandung: 6 bidang tanah dan bangunan senilai total Rp32,5 miliar. Yogyakarta: 2 bidang tanah senilai Rp5,8 miliar. Tangerang Selatan: 1 bangunan senilai Rp1,75 miliar 

Dalam kategori alat transportasi, Honesti memiliki koleksi kendaraan dengan total nilai Rp2,9 miliar, di antaranya: Mercedes-Benz CLS350 (2019) – Rp1,2 miliar; Mini Cooper Cabriolet (2018) – Rp800 juta; Mini Cooper Clubman AT (2014) – Rp400 juta; Mini Cooper Clubman AT (2016) – Rp500 juta.

Selain properti dan kendaraan, Honesti juga mencatatkan: Harta bergerak lainnya sebesar Rp1,38 miliar; Surat berharga senilai Rp8,6 miliar; Kas dan setara kas mencapai Rp11,67 miliar; dan Harta lainnya Rp76,35 miliar.

Namun, dalam LHKPN ini juga disebutkan bahwa ia memiliki utang sebesar Rp11,52 miliar, sehingga total kekayaannya setelah dikurangi utang mencapai Rp64,83 miliar.

Dari tahun ke tahun, kekayaan Honesti Basyir mengalami kenaikan yang signifikan. Bahwa berdasarkan data LHKPN sejak menjabat di PT Telkom, Kimia Farma, hingga Bio Farma, hartanya terus bertambah. 

Pada 2010, kekayaannya hanya Rp551 juta, tetapi kini melonjak hingga Rp64,83 miliar pada 2023. Berdasarkan data yang Anda berikan dari LHKPN, berikut analisis kenaikan harta Honesti Basyir selama menjabat di berbagai BUMN:

Sebelum 2010: Tidak ada data harta kekayaan sebelum menjabat di PT Telkom.

2010 (Direksi PT Telkom): Harta tercatat Rp551.448.218.

2012 (Akhir masa jabatan di PT Telkom): Harta naik menjadi Rp4.309.048.246.

2017 (Dirut Kimia Farma): Harta melonjak signifikan ke Rp38.376.798.123.

2018 (Akhir masa jabatan di Kimia Farma): Harta bertambah menjadi Rp39.904.619.074.

2019 (Dirut Bio Farma): Harta meningkat menjadi Rp49.326.922.569.

2020: Harta bertambah ke Rp51.375.299.953.

2021: Kekayaan naik menjadi Rp54.359.187.351.

2022 (Akhir jabatan di Bio Farma): Harta mencapai Rp59.103.173.469.

2023 (Direktur Business Development PT Telkom): Harta meningkat lagi ke Rp64.836.396.048.

Dari 2010 ke 2012, harta naik sekitar 682% dalam dua tahun. Dari 2012 ke 2017 (periode tidak menjabat di BUMN), kenaikan mencapai 791%.

Saat menjabat di Kimia Farma (2017-2018), kenaikan hanya 4%, relatif stagnan. Saat di Bio Farma (2019-2022), harta meningkat 50% dalam tiga tahun.

Sejak kembali ke PT Telkom pada 2023, harta naik sekitar 9,7% dalam setahun. Kenaikan paling signifikan terjadi saat transisi dari 2012 ke 2017.

2. Heri Supriadi 

Heri bukan nama asing di dunia korporasi Indonesia, khususnya bidang telekomunikasi. Pria kelahiran Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada 2 Januari 1965 ini telah malang melintang di industri telekomunikasi, dengan karier yang dimulai dari posisi strategis hingga kini menjadi salah satu pilar PT Telkom Indonesia.

Sejak diangkat sebagai Direktur Finance and Risk Management melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada 19 Juni 2020, Heri menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola keuangan perusahaan BUMN ini.

Sebelumnya, Heri pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkomsel selama delapan tahun (2012-2020), sebuah posisi yang menempatkannya di jantung operasional anak usaha Telkom yang menguasai pasar telekomunikasi seluler Indonesia.

Kariernya juga mencakup peran sebagai CEO PT Graha Sarana Duta (2010-2012), anak perusahaan Telkom lainnya yang bergerak di bidang properti dan layanan terintegrasi.

Langkahnya di dunia korporasi terlihat begitu terukur, mencerminkan seorang profesional yang tahu cara menavigasi tantangan bisnis.

Pendidikan Heri tak kalah mentereng. Ia meraih gelar sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1991, sebuah institusi yang dikenal melahirkan para pemimpin terbaik negeri ini.

Tak berhenti di situ, Heri melanjutkan studi dan memperoleh gelar MBA dari St. Mary’s University, Kanada, pada 1997, serta gelar doktor di bidang manajemen bisnis dari Universitas Padjadjaran pada 2003.

Kombinasi latar belakang teknik dan manajemen ini menjadikannya figur yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh di lapangan.

Riwayat Harta Kekayaan

Harta kekayaan Heri Supriadi menjadi salah satu topik yang menarik perhatian publik, terutama setelah ia digadang-gadang sebagai kandidat Direktur Utama Telkom.

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan ke KPK, harta Heri terus menunjukkan tren kenaikan sejak ia menjabat di Telkom.

Berikut adalah riwayatnya dari 2020 hingga 2023:

  • 2020 (awal menjabat Direktur Keuangan Telkom): Rp123,90 miliar
  • 2021: Rp145,67 miliar
  • 2022: Rp164,82 miliar
  • 2023: Rp189,39 miliar

Angka ini menunjukkan kenaikan yang konsisten, dengan lonjakan signifikan sebesar Rp65,49 miliar dalam tiga tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Graha Sarana Duta pada 2010, harta Heri “hanya” Rp2,89 miliar.

Kenaikan drastis ini kemungkinan besar terjadi selama ia menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkomsel (2012-2020), meskipun data LHKPN untuk periode tersebut tidak tersedia secara publik, sehingga sulit untuk melacak lebih lanjut.

Rincian LHKPN 2023

Pada laporan terakhir tahun 2023, total harta Heri mencapai Rp189.390.075.265. Berikut adalah rinciannya:

  1. Tanah dan Bangunan: Heri memiliki 31 unit properti dengan total nilai Rp106,42 miliar. Ini menjadi porsi terbesar dari kekayaannya, menunjukkan investasi yang kuat di sektor properti.
  2. Transportasi dan Mesin: Heri tercatat memiliki dua unit mobil, yaitu Toyota Alphard dan Honda HR-V, dengan nilai total Rp732,6 juta. Pilihan kendaraannya terbilang sederhana untuk ukuran pejabat selevelnya.
  3. Harta Bergerak Lainnya: Bernilai Rp605 juta.
  4. Surat Berharga: Heri memiliki investasi di surat berharga senilai Rp29,87 miliar, mencerminkan portofolio keuangan yang terdiversifikasi.
  5. Kas dan Setara Kas: Saldo kas Heri mencapai Rp51,47 miliar, menunjukkan likuiditas yang sangat baik.
  6. Harta Lainnya: Bernilai Rp280 juta.

Menariknya, Heri tercatat tidak memiliki utang sama sekali. Kondisi ini memperkuat citranya sebagai figur dengan manajemen keuangan yang solid, baik secara pribadi maupun profesional.

Dengan kekayaan yang terdistribusi di berbagai jenis aset, Heri menunjukkan pendekatan yang cerdas dalam mengelola portofolio pribadinya.

Kekayaan Heri Supriadi yang fantastis memang menjadi daya tarik tersendiri, tetapi yang membuatnya benar-benar menonjol adalah rekam jejaknya di dunia korporasi.

Sebagai kandidat kuat Direktur Utama Telkom, Heri membawa kombinasi pengalaman, pendidikan, dan stabilitas finansial yang sulit ditandingi. Jika terpilih, dia berpotensi membawa Telkom ke level baru di tengah persaingan industri telekomunikasi yang kian ketat. 

3. Ismail

Ismail bukanlah orang sembarang atau biasa saja. Ia merupakan sosok birokrat senior yang telah lama malang melintang di dunia komunikasi dan teknologi Indonesia, kini resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk periode 2025–2029.

Ismail yang lahir Mataram pada 10 Agustus 1969, dikenal sebagai figur yang konsisten dan berdedikasi, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementerian tersebut. Ismail memulai kariernya di dunia pendidikan sebagai staf pengajar di PIKSI Institut Teknologi Bandung (1992–1993).

Setelah itu dia bergabung dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang saat itu masih bernama Departemen Pos dan Telekomunikasi dan terus berkiprah di berbagai posisi strategis sejak 1993.

Selama lebih dari 30 tahun pengabdian, Ismail telah menduduki berbagai posisi penting, mulai dari jabatan Eselon IV dan III di Direktorat Jenderal Postel, hingga akhirnya dipercaya menjadi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) sejak 2016.

Dia menjadi arsitek utama berbagai kebijakan penting di sektor komunikasi, seperti registrasi kartu SIM prabayar, pengendalian IMEI, proyek Palapa Ring, hingga program Analog Switch Off (ASO).

Ismail juga dikenal sebagai salah satu motor penggerak transformasi digital nasional. Ia memainkan peran kunci dalam pengembangan infrastruktur digital dan percepatan implementasi teknologi 5G di Indonesia, langkah yang memperkuat fondasi digitalisasi nasional dan menjawab kebutuhan teknologi masa depan.

Selain berkarier di pemerintahan, Ismail sempat menjajal sektor operasional sebagai Direktur Operasional Sistem IT di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada 2008–2012. Setelahnya, ia kembali ke kementerian sebagai Direktur Telekomunikasi dan menjabat sejumlah posisi strategis lainnya di Ditjen PPI.

Di luar perannya di pemerintahan, Ismail juga aktif di berbagai lembaga dan organisasi. Ia menjabat sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia sejak 2019, Ketua Senat Telkom University sejak 2020, serta sempat menjadi Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (2021–2023).

Pada 2023–2024, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengawas Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Penunjukan Ismail sebagai Sekjen Komdigi menandai kelanjutan dari kontribusinya dalam membentuk arah kebijakan komunikasi dan digitalisasi nasional.

Dengan rekam jejak dan pemahaman mendalam terhadap industri, Ismail diharapkan mampu membawa Komdigi semakin adaptif dan responsif terhadap dinamika global dan kebutuhan masyarakat digital Indonesia. Kini dia dilirik sebagai calon Dirut PT Telkom.

Harta Kekayaan

Harta kekayaan Ismail menjadi sorotan lantaran dirinya dikabarkan menjadi salah satu kandidat kuat Dirut PT Telkom Indonesia.

Berdasarkan data LHKPN KPK, Ismail terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 31 Desember 2024 dengan nilai Rp68.124.145.272. Angka ini naik yakni Rp11.5 miliar dari laporan satu tahun sebelumnya yakni 31 Desember 2023 yang berada diangka Rp55.559.313.023.

Berikut ini rincian harta kekayaan Ismail selengkapnya:

A. Tanah dan Bangunan Rp30.282.786.000

  1. Tanah Seluas 366 m2 di KAB / KOTA KOTA CIMAHI , Hasil sendiriRp796.416.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 673 m2/345 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, Hasil sendiri Rp6.004.605.000
  3. Bangunan Seluas 30 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp215.565.000
  4. Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/308 m2 di KAB / KOTA# BANDUNG, Hasil sendiri Rp3.939.600.000
  5. Tanah dan Bangunan Seluas 358 m2/350 m2 di KAB / KOTA BANDUNG BARAT, Hasil sendiri Rp958.750.000
  6. Tanah dan Bangunan Seluas 409 m2/303 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, Hasil sendiriRp5.419.120.000
  7. Tanah dan Bangunan Seluas 226 m2/179 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, Hasil sendiri Rp2.948.730.000
  8. Tanah dan Bangunan Seluas 335 m2/270 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , Hasil sendiri Rp10.000.000.000

B. Alat Transportasi dan Mesin Rp671.750.000

  1. Mobil, SUZUKI SX4 MINIBUS Tahun 2008, Hasil sendiri Rp50.600.000
  2. Motor, HONDA SUPRA FIT SEPEDA MOTOR Tahun 2010, Hasil sendiri Rp1.900.000
  3. Motor, YAMAHA XEON SEPEDA MOTOR Tahun 2010, Hasil sendiri Rp2.850.000
  4. Mobil, HONDA FREED MINIBUS Tahun 2009, Hasil sendiri Rp59.800.000
  5. Mobil, HONDA JAZZ MINIBUS Tahun 2016, Hasil sendiri Rp96.600.000
  6. Mobil, LAND ROVER JEEP Tahun 2014, Hasil sendiri Rp460.000.000

C. Harta Bergerak Lainnya Rp1.499.050.000

D. Surat Berharga Rp5.677.328.568

E. Kas dan Setara Kas Rp29.993.230.704

F. Harta Lainnya Rp. ----

Sub Total Rp. 68.124.145.272

Hutang Rp. ----

Total harta kekayaan Rp68.124.145.272.

Topik:

telkom-indonesia tlkm calon-dirut-tlkm rups harta-kekayaan