Korban Banjir Sumut-Sumbar-Aceh: 303 Meninggal, 279 Hilang
Jakarta, MI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan terbaru terkait jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Pembaruan ini sejalan dengan informasi BMKG yang menyebut Siklon Tropis Senyar sudah bergerak menjauhi Indonesia menuju Malaysia. Meski demikian, kondisi cuaca di sejumlah wilayah masih rentan sehingga langkah mitigasi tetap digencarkan.
Untuk mempercepat perbaikan cuaca dan mengurangi potensi hujan ekstrem, pemerintah pun melakukan modifikasi cuaca. Masing-masing daerah mendapatkan satu pesawat, yakni satu pesawat modifikasi cuaca di Sumut, satu pesawat di Aceh, dan 1 pesawat di Sumbar.
Selain itu, satu unit pesawat tambahan juga disiagakan sebagai cadangan bila diperlukan.
Data terbaru per Sabtu (29/11/2025), dari BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia di Sumatera Utara meningkat menjadi 166 orang, bertambah 66 jiwa dibandingkan laporan Jumat (28/11/2025) yang mencatat 116 korban. Sementara itu, 143 warga masih dicari hingga sore ini, dan lebih dari 5.000 kepala keluarga tercatat mengungsi.
Sejumlah daerah di Sumut yang terdampak banjir meliputi Tapanuli Utara, Tapanuli tengah, Sibolga, Humbahas, Kota Padang Sidempuan, Pakpak Bharat dan Mandailing Natal. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan wilayah yang paling terdampak.
Akses transportasi darat di beberapa lokasi masih terputus dan belum dapat dilalui. Akses komunikasi juga masih terbatas, meski telah mengalami perbaikan signifikan dari hari sebelumnya.
Meski akses komunikasi masih terbatas, BNPB telah mengirimkan perangkat Starlink ke sejumlah lokasi terdampak sehingga jaringan komunikasi mulai pulih secara bertahap.
Selain itu, bantuan logistik berupa makanan siap saji, kapal karet, dan peralatan pengungsian lainnya juga terus didistribusikan. Kemudian, untuk menormalisasi jalur-jalur terputus, sudah diperkuat dengan alutsista dan alat-alat berat.
"Untuk tranpsortasi udara, BNPB menyediakan 2 unit helikopter dan 1 unit pesawat karavan, di luar pesawat yang digunakan untuk modifikasi cuaca. Semoga pesawat ini bisa membantu proses evakuasi dan logistik," ujar Suharyanto.
Sementara itu, di Aceh tercatat 47 korban meninggal, 51 orang hilang, dan 8 orang mengalami luka-luka. Total pengungsi di seluruh provinsi itu mencapai 48.887 KK. BNPB menekankan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena masih banyak wilayah yang belum bisa diakses.
Berikut rincian korban di Aceh:
- Aceh Tengah 16 meninggal dan 2 hilang
- Bener Meuriah 12 meninggal dan 3 hilang
- Aceh Tenggara 7 meninggal, 25 hilang dan 5 luka luka
- Pidie Jaya 4 meninggal dan 4 hilang
- Bireuen 4 meninggal dunia
- Gayo 2 meninggal dunia dan 4 hilang
- Subulussalam 1 meninggal
- Lhokseumawe 1 meninggal dan 3 hilang
- Aceh Tamiang 3 luka-luka
Untuk wilayah Sumatra Barat, jumlah daerah terdampak yang sebelumnya mencapai 16 kini menyusut menjadi 6 kabupaten/kota. Hal ini terjadi karena beberapa wilayah mulai pulih seiring membaiknya kondisi cuaca.
Enam daerah yang masih dalam penanganan adalah Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Solok, Kota Padang, Tanah Datar, dan Padang Panjang.
Sumatra Barat menjadi provinsi dengan dampak terburuk kedua dari sisi korban jiwa. Hingga kini, tercatat 90 orang meninggal dunia, 85 masih hilang, dan 10 lainnya mengalami luka-luka.
- Kabupaten Agam 74 meninggal dan 78 hilang
- Pasaman Barat 1 meninggal, 6 hilang dan 1 luka-luka
- Padang Panjang 7 meninggal dan 3 hilang
- Padang 5 meninggal
- Solok 1 meninggal
- Tanah Datar 2 meninggal, 1 hilang dan 4. lukan-luka.
Topik:
bencana-di-sumatera banjir-dan-longsor bnpb korban-bencana-sumatera acehBerita Terkait
Gubernur Mualem Semprot Bupati soal Banjir Aceh: Kalau Cengeng, Letakkan Jabatan!
5 jam yang lalu
Celios Perkirakan Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Sumatera Tembus Rp68,67 Triliun
4 Desember 2025 18:54 WIB
Banjir Sumatera Belum jadi Bencana Nasional, Ketua MPR Puji Solidaritas Masyarakat
4 Desember 2025 12:16 WIB