Isu Santet Paiton, Polres Probolinggo Kembali Amankan Lima Pelaku

wisnu
wisnu
Diperbarui 9 Juni 2022 20:45 WIB
Probolinggo, MI – Satreskrim Polres Probolinggo bersama Unit Reskrim Polsek Paiton bergerak cepat memburu para pelaku dalam peristiwa isu santet Paiton, atas warga Desa Alas Tengah, Paiton, Kabupaten Probolinggo yang terjadi pada Kamis (2/6). Sebelumnya polisi telah mengamankan pelaku utama dalam peristiwa isu santen Paiton ini yakni tetangga korban berinisial JL. Dari hasil keterangan JL, masih ada pelaku lainnya yang juga ikut dalam peristiwa isu santet Paiton ini. Setelah dilakukan penyelidikan, pada Senin (6/6), petugas kembali mengamankan lima pelaku lainnya yang juga ikut terlibat menganiaya dan merusak rumah SN atas kasus isu santet Paiton. Kelima pelaku itu yakni MJ (35), BDW (50), FSL (45), RTJ (47), dan SGN (49). Kelimanya merupakan warga Alas Tengah dan juga tetangga korban. Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, para pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut telah diamankan. "Dengan penangkapan 5 pelaku ini, total sudah ada enam tersangka yang kami amankan. Kelima pelaku ini kami amankan dari tempat persembunyiannya," kata Kapolres Probolinggo, Kamis (9/6). Untuk motif dari kelima pelaku melakukan aksi tersebut hingga kini masih didalami pihak kepolisian. "Masih kami lakukan pendalaman untuk mengetahui motifnya. Dugaan sementara mereka juga ikut termakan berita hoaks terkait isu santet tersebut," papar Kapolres. Sementara, Kapolsek Paiton Iptu Maskur Ansori menambahkan bahwa kejadian ini cukup menjadi pelajaran bagi masyarakat semuanya agar tidak bertindak anarkis terutama ketika menerima informasi yang belum tentu kebenarannya. "Kami menghimbau agar bila ada informasi seperti itu dapat melapor ke Bhabinkamtibmas atau program inovasi Polres Probolinggo yaitu Halo Pak Kapolres, sehingga dapat dilakukan pengecekan dan kejadian tindak pidana penganiayaan maupun perusakan dapat dihindari," ucap Kapolsek Paiton. Sebelumnya diberitakan bahwa kasus isu santet Paiton ini bermula ketika SN dituduh oleh JL melakukan ilmu santet kepada RKY (26), warga desa setempat dimana yang bersangkutan telah mengalami sakit selama satu bulan dengan kondisi perut membesar. Akan tetapi setelah diperiksa oleh medis ternyata RKY menderita sakit komplikasi yang membuat perutnya menjadi besar. Laporan: Yuli