DPUBM Kabupaten Malang Alokasikan Anggaran Rp 260 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 20 September 2022 22:45 WIB
Kabupaten Malang, MI - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang memastikan di tahun 2022 kondisi jalan di Kabupaten Malang sudah tidak ada lagi jalan berlubang. Karena Pemkab Malang telah mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar Rp 260 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh wilayah di Kabupaten Malang. Kepala DPUBM Kabupaten Malang Ir. Romdhoni menyampaikan persiapan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan. "Bahwa anggaran tersebut dialokasikan untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Malang,” terangnya pada Selasa (20/9). Romdhoni juga menjelaskan terkait kerusakan infrastruktur baik jalan maupun jembatan di wilayah Kabupaten Malang diakibatkan bencana karena curah hujan yang tinggi, juga adanya refocusing anggaran selama dua tahun berturut-turut akibat pandemi Covid-19. Sehingga terjadi akumulasi kerusakan selama covid 19, sehingga setiap jalan yang berlubang akan semakin parah karena hanya dilakukan penambalan saja. “Seperti halnya, kondisi jalan di jalan Soekarno Hatta Desa Sananrejo Kecamatan Turen saat ini, tetap kami perhatikan tinggal menunggu pihak ketiga yang akan melakukan perbaikan jalan tersebut, Sebelumnya dari pantauan dilapangan, kondisi jalan Soekarno Hatta Desa Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang, memang sering sekali dikeluhkan masyarakat lantaran jalan tersebut sudah sangat rusak parah karena tertundanya perbaikan, hal itu disebabkan oleh refocusing anggaran untuk covid-19 tahun lalu,” kata Romdhoni. Namun demikian, yang dilakukan perbaikan maupun peningkatan pada jalan utama yang masuk dalam kategori parah, sedangkan untuk yang berlubang pada kondisi jalan yang masih baik akan dilakukan penambalan yang dilakukan oleh Tim Sapu Lubang (salop). “Kalau untuk menangani secara menyeluruh 1.600 km jalan kabupaten anggaran yang ada tidak mencukupi,” jelas Romdhoni. Alokasi anggaran tersebut juga untuk pembangunan 7 jembatan yang sebagian akibat terkena bencana banjir, karena jembatan yang alami kerusakan tersebut merupakan jembatan penghubung. Sehingga pembangunannya masuk dalam kategori urjensi, agar tidak sampai menghambat perputaran perekonomian yang ada pada daerah tersebut. “Tujuh jembatan yang kena bencana diantaranya ada di wilayah kecamatan Pakis dan Tumpang,” tutupnya. (Rina Sugeng Yuliani)