Siswa SD-SMP Surabaya Bebas PR Mulai 10 November Mendatang
![Rekha Anstarida](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/mwzXBSXpYZm08eTVSkaSYuJDBjoO6tc6sNRQ1sSE.jpg )
Rekha Anstarida
Diperbarui
25 Oktober 2022 08:48 WIB
![Siswa SD-SMP Surabaya Bebas PR Mulai 10 November Mendatang](https://monitorindonesia.com/2022/05/IMG-20220508-WA0013.jpg)
Jakarta, MI - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya akan membebaskan pekerjaan rumah atau PR mulai 10 November mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Adapun bebas PR ini diterapkan guna mengurangi beban tugas kepada siswa SD dan SMP.
Meski dibebaskan, kegiatan mengerjakan PR yang selama ini dilakukan di rumah akan digantikan dengan dua jam pelajaran yang digunakan untuk pendalaman karakter siswa.
“Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya, dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh.
Yusuf mengatakan, untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP bisa dilakukan melalui kelas pengayaan, sehingga bisa diselesaikan di sekolah.
“Agar fresh, pulang anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antarteman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR,” ujarnya.
Menurut Yusuf, pola pembelajaran pendalam karakter ini akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar PR tidak membebani siswa. Sebab, Pemkot Surabaya tengah mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.
“Sebetulnya PR itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR, tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dalam keterangannya, Kamis (20/10).
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Metropolitan
![Gedung Terbakar, Proses Belajar Siswa SDN 01 Dipindah ke Sekolah Lain Gedung SDN 01 Pondok Bambu Kebakaran [Foto: MI/Plo]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sd-pondok-bambu-kebakaran.webp)
Gedung Terbakar, Proses Belajar Siswa SDN 01 Dipindah ke Sekolah Lain
23 Juli 2024 17:24 WIB
Metropolitan
![DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis di Jakarta, Jangan Bisa Berencana Tapi Tidak Jadi Nyata Sekertaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, memberi perhatian kepada pendidikan anak keluarga tidak mampu. (Foto: Dok DPRD DKI Jakarta)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sekertaris-komisi-e-dprd-dki-jakarta-jhonny-simanjuntak-memberi-perhatian-kepada-pendidikan-anak-keluarga-tidak-mampu.webp)
DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis di Jakarta, Jangan Bisa Berencana Tapi Tidak Jadi Nyata
17 Juli 2024 02:13 WIB
Metropolitan
![Sekretaris Komisi E DPRD DKI Ungkap Sebab Siswa Keluarga Miskin Tak Lolos Sekolah Negeri Ilustrasi - Putra-putri yang tidak lolos masuk sekolah negeri umumnya dari keluarga tidak mampu (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/putra-putri-yang-tidak-lolos-masuk-sekolah-negeri-umumnya-dari-keluarga-tidak-mampu.webp)
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Ungkap Sebab Siswa Keluarga Miskin Tak Lolos Sekolah Negeri
17 Juli 2024 01:09 WIB