Profil Abdon Nababan, Calon DPD RI Dapil Sumut Nomor Urut 1

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 14 September 2023 16:27 WIB
Jakarta, MI - Profil Abdon Nababan, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatra Utara (Sumut) nomor urut 1. Abdon dikenal sebagai aktivis yang bergerak di bidang sosial. Ia lahir di Huta Pealangge, Siborongborong, Humbang Hasundutan, 2 April 1964. Dia memulai pendidikan dasar di SDN Paniaran, Kec. Siborongborong, lalu SMP RK St. Yosef berasrama di Lintong ni Huta, kemudian SMA RK Budi Mulia di Pematang Siantar. Pada saat kelas 3 SMA, ia pindah ke SMAN II Jakarta. Setelahnya, Abdon melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus Sarjana Peternakan pada tahun 1987. Pascakuliah, ia terpilih menjadi Koordinator Program Pendidikan Lingkungan Hidup ”Lintas Alam Ciapus” kerjasama Yayasan Indonesia Hijau (YIH) dan Lawalata IPB 1984-1986. Ia juga sebagai anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik RepubIik Indonesia (PMKRI) Bogor sejak 1982, Anggota Perkumpulan Mahasiswa Pencinta Alam (LAWALATA) IPB Bogor sejak 1982 dan juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua 1985-1986. Dia juga tercatat sebagai Penyelenggara Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN): Wakil Ketua Pelaksana di KMAN I 1999, Ketua Panitia Pelaksana di KMAN II 2003, Ketua Panitia Pengarah di KMAN III, Penanggung-jawab di KMAN IV 2007 dan KMAN V 2017. Ia juga pernah sebagai Staff Pengelola di Yayasan Mojopahit Mojokerto 1988-1989, Koordinator Kelompok Kerja Riset dan Advokasi Kebijakan Kehutanan di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) merangkap Pimpinan Proyek Peningkatan Kapasitas ORNOP Indonesia di bidang Investigasi dan Kampanye Hutan, kerjasama program Greenpeace International-WALHI tahun 1990-1993. Pada tahun 1993 hingga 1996, ia menjadi Pendiri dan Direktur Program Riset dan Dukungan Komunitas di Yayasan SEJATI. Kemudian ia terpilih sebagai Direktur Eksekutif di Yayasan Telapak Indonesia (TELAPAK) tahun 1996-1998. Ia diketahui sebagai pendiri dan Direktur di Forest Watch Indonesia (FWI) 1998–2000, Sekretaris Pelaksana/Chief Operation Officer di AMAN 1999-2003, Ketua Umum di Perkumpulan Telapak 2004–2006, dan Pendiri dan Direktur Utama di PT. Poros Nusantara Utama (PNU) 2006-2007. Dia menjadi penasehat di Samdhana Instirute 2018 hingga sekarang, Sekretaris Jenderal/Chief Executive Officer di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) 2007–2012 dan 2012-2017. Ia juga memiliki keterlibatan pada gerakan sosial kemasyarakatan di level nasional. Berikut beberapa kegiatan yang memperlihatkan keterlibatannya pada gerakan sosial kemasyarakatan tersebut. - Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) mewakili Region Sumatera dan Wakil Ketua 2017-2021, Ketua 2021—sekarang - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barisan Pemuda Adat Nusantara, Ketua 2009-2016, Ketua Dewan Pembina 2016-2017 - Persekutuan Perempuan Adat Nusantara (PEREMPUAN AMAN), Pemrakarsa 2012 - Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI), Dewan Penasehat 2013-2019 - Koalisi Nasional Pembaruan Agraria (KNPA), Komite Pengarah 2015-2017 - Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Anggota Majelis Pengarah 2016-sekarang - Majelis Perwalian Anggota Lembaga Ekolabel Indonesia (MPA-LEI), Anggota 2007-2010 - Ketua Dewan Pembina Yayasan Setara/NTFP, 2003-2013 - Forest Watch Indonesia (FWI), Ketua Badan Pengurus 2001-2007 - Ketua Dewan Penyantun Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), 2000-2010 - Ketua Dewan Penyantun Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA), 2010-2018 - Ketua Dewan Pengawas Koperasi Produsen AMAN Mandiri (KPAM), 2014-sekarang - Pengawas Credit Union (CU) RANDU, 2015-sekarang - Pemrakarsa dan Pendiri Forest Watch Indonesia (FWI) Bogor, 1998 - Pendiri Perkumpulan Telapak Bogor, 2000 - Koordinator Komite Pengarah pada Jaringan Pembelaan Hak-Hak Masyarakat Adat (Indonesian NGOs Network for Indigenous Rights Advocacy, JAPHAMA) 1996-1998 - Pendiri Yayasan Sejati Jakarta, 1983 Keterlibatan dalam reformasi politik, hukum dan pemerintahan. - Anggota Panel Ahli KPK dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) 12 Kementerian / Lembaga Non-Kementerian untuk percepatan pengukuhan kawasan hutan. - Anggota Panitia Pengarah Tim Penanganan Pengaduan Kasus Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). - Anggota Forum Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kementerian Sosial. - Anggota Kelompok Ahli Bidang Humaniora Badan Restorasi Gambut (BRG) - Pemohon uji materi UU No. 41/1999 tentang Kehutanan mewakili AMAN di Mahkamah Konstitusi yang menghasilkan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 yang dibacakan pada tanggal 16 Mei 2013 yang putusannya menyatakan bahwa “Hutan Adat Bukan Hutan Negara”. - Saksi ahli dalam persidangan uji materi UU tentang Sumberdaya Air dan UU tentang Pengelolaan Pesisi dan Pulau-Pulau Kecil di Mahkamah Konstitusi (MK) - Perumus dan Narasumber dalam penyusunan beragam Naskah Akademik dan Rancangan UU yang terkait dengan lingkungan hidup, agraria, pengelolaan sumberdaya alam dan hak-hak masyarakat adat di tingkat nasional dan Peraturan Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten Keterlibatan dalam Advokasi Kebijakan dan Pendanaan di Tingkat Internasional - Anggota Dewan Direktur Architecture REDD+ Transaction (ART) yang berbasis di Washington DC 2019-2021 - Anggota Dewan Direktur Tenure Facility yang berbasis di Stockholm, 2016-sekarang - Anggota Komite Pengarah Global Tropical Forest Alliance (TFA) 2020, berafiliasi dengan World Economic Forum (WEF) berbasis di Jenewa, Swis, 2015-2018 - Anggota Komite Pengarah Nasional dan Komite Penilai Proposal pada Global Environmental Facility – Small Grant Program (GEF-SGP), 1998-200 - Anggota Komite Pelaksana Global Forest Watch (GFW) berbasis di Washington, D.C., 2000-2001 - Anggota Komite Pengarah untuk Indonesia’s Multi-stakeholders Forestry Programme – DFID-Departemen Kehutanan. - Anggota Panel Ahli UNDP bidang Keahlian Masyarakat Adat/Lokal dalam penyusunan Indeks Tata Kelola Hutan dan Gambut. - Juru bicara dan negosiator mewakili masyarakat adat sedunia dan Asia dalam berberbagai arena advokasi dan perundingan internasional di forum-forum PBB dan lembaga kredit Bank Dunia. Dosen tamu - Program Studi Lingkungan Paska Sarjana Universitas Indonesia - Fakultas Hukum Universitas Jember - Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor - Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Indonesia Ia juga menjadi pembicara di berbagai konferensi, juru bicara dan negosiator mewakili gerakan lingkungan dan gerakan masyarakat adat dalam perundingan dan perumusan kebijakan di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ia juga aktif menulis buku, antara lain: - Lipstick Traces in the Rainforest: Palm oil, Crisis and Forest Loss in Indonesia – The Role of Germany; - Kata Pengantar dalam “In Search of Recognition” - Potret Keadaan Hutan Indonesia/State of the Forest Report - Ratusan makalah yang disajikan dalam berbagai pertemuan di dalam dan luar negeri. Ia telah menerima beberapa penghargaan, antara lain: - Menghantarkan AMAN sebagai penerima Elinor Ostrom Award 2015. - Penerima Ramon Magsaysay Award 2017 dalam kategori kepemimpinan masyarakat.
Berita Terkait