Pungli Kembali Merusak Citra Dunia Pendidikan Kota Bekasi
Kota Bekasi, MI - Taman Kanak-kanak Negeri (TKN) VIII Arenjaya Kota Bekasi diduga keras Melakukan pungli dari orangtua murid. Hal itu dibenarkan Kepala TKN, Nunung Dalilah kepada Monitorindonesia.com, Selasa (18/11) dengan dalih untuk gaji guru honor.
Nunung Dalilah menyebut, penggalangan dana yang diduga tanpa payung hukum tersebut berdasarkan kesepakatan antara pihak TKN dengan orangtua murid. Namun angkanya sengaja disamarkan dengan kalimat "Yaah segitu ya segitu".
Ketika ditanya berapa sebenarnya nilai rupiah yang dipungut dari orangtua murid, apakah Rp.200.000,- Rp.150.000,- atau Rp.50.000,- Nunung hanya menjawab " Segitu ya Segitu". Dipertegas, apakah benar Rp,150.000 per murid per bulan?, Nunung yang mengaku pungutan itu tidak diperbolehkan UU, sontak berdiri dan bergaya emosi.
"Siapa yang ngomong segitu, kasih tau orangnya," kata Nunung terlihat tampramen langsung berdiri dari kursinya dan beranjak seolah olah hendak keluar ruangan. Namun dia kembali duduk sembari mengatakan tidak suka masalah itu diekspos wartawan.
Menurut Nunung, uang pungli itu digunakan untuk membayar gaji guru honor 3 orang. Artinya, jumlah murid 64 orang yang terdiri dari kelompok A-15 orang dan kelompok B-49 orang dididik 7 orang guru yang terdiri dari PNS 4 orang dan tenaga honorer 3 orang.
Namun jika diperhatikan, murid-murid TKN tersebut hanya dididik 4 orang guru, alias tanpa guru tenaga honor. Kuat dugaan, guru honor tidak pernah ada di sekolah TKN tersebut.
Nunung mengakui TKN yang dipimpinnya itu menerima BOS Reguler dan Bosda. Tahun ini (2025), untuk Renovasi gedung sekolah itu, Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp.872 juta. Artinya, salah satu item alokasi dana BOS reguler, yakni: pemeliharaan sarana prasarana diduga tidak terserap.
Nunung menyampaikan rasa terimakasihny ke Pemerintah Kota Bekasi yang telah memperhatikan sekolah yang dipimpinnya. Begitu juga sejumlah orangtua murid TKN tersebut, mereka bersyukur putra/putrinya dapat lebih nyaman belajar dan bermain.
Nanun para orangtua yang enggan disebut identitasnya mengaku prihatin karena harus bayar uang sekolah putra putri mereka setiap bulan.
"Sumbangan itu merupakan empati dari 64 orangtua murid berdasarkan kesepakatan semua," kata Nunung yang diduga berhasil menggalang dana dari orangtua murid sebesar Rp.9.600.000, -per bulan, jika benar pungli itu sebesar Rp.150.000,-.
Jika benar sebesar Rp.200.000 per orangtua murid, dapat dikalkulasi, Nunung berhasil menggalang dana dari orangtua murid sebesar Rp,12.800.000 per bulan dengan dalih gaji 3 orang guru honor.
Angka Rp.12.800.000 per bulan tentu cukup Fantastik untuk TKN yang muridnya hanya 64 orang dan mendapat alokasi dana BOS Reguler dan Bosda.
Diberitakan sebelumnya, dengan judul "Renovasi Berikut Penggalangan Dana TKN Arenjaya VIII Menjadi Sorotan". Link berita telah disampaikan lewat WhatsApp kepada Kepala Dinas Pendidikan, Alexander Zulkarnaen, sambil minta konfirmasi, tidak direspon. Selasa (2/12) monitorindonesia.com hendak konfirmasi langsung, menunggu lama, tidak berhasil ditemuu.
Kepala Bidang TK, Nelwan juga dikirim link berita lewat WhatsApp sembari minta tanggapan/konfirmasi, namun tidak direspon, atau diduga keras tidak peduli terhadap Pungli tersebut. Berulangkali disambangi keruangannya, Nelwan kata staf sedang tidak diruangan. (M.Aritonang)
Topik:
Pungli Dinas Pendidikan Kota BekasiBerita Selanjutnya
Pengajian Asmaul Husna, Ali Zaenal Tegaskan Dukungan untuk Bang Alex
Berita Terkait
Kapolda Metro Jaya Diminta Ambil Langkah Tegas soal Dugaan Pungli di Samsat Kabupaten Bekasi
26 Agustus 2025 18:12 WIB
Dugaan Pungli Rugikan Negara Miliaran Rupiah per Tahun, Ditlantas Polda Metro Didesak Bersih-bersih Samsat Kabupaten Bekasi
21 Agustus 2025 13:25 WIB
Sarang Pungli Balik Nama dan Pajak di Samsat Kabupaten Bekasi Meresahkan Akibat Ulah Oknum Polri
20 Agustus 2025 12:40 WIB
Kejati Sumsel Tangkap Camat dan 20 Kades: Ada Dugaan Aliran Dana ke Oknum APH
25 Juli 2025 09:02 WIB