Terus Lobi Pemerintah, AHY Dinilai Mainkan "Jurus Mabok"

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 Maret 2021 08:19 WIB
Monitorindonesia.com - Pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan, menyebut Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memakai ‘jurus mabuk’ merespon Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. AHY dinilai sedang panik dan sibuk safari ke lembaga pemerintahan. Menurutnya, AHY lebih baik menyiapkan langkah hukum jika tak sepakat dengan KLB Deli Serdang. “Ini namanya jurus mabuk. Sudahlah, kalau ada persoalan, kan ranah hukum ada. Tidak mesti kita geruduk sana, geruduk sini, satu ke KPU, satu ke Kumham, sampai ke Polhukam,” kata Hencky di Jakarta, Rabu (10/3/2021). Dia menyampaikan seharusnya kubu KLB yang sibuk safari ke lembaga pemerintah. Kubu DPP hanya tinggal merespons jika pemerintah memproses pengesahan KLB. Hencky juga mengkritik kubu AHY yang sibuk menyatakan KLB ilegal. Ia mengaku mengantongi bukti-bukti keabsahan KLB. Dia menantang AHY membeberkan bukti dan beradu argumen di pengadilan. “Enggak usahlah kita saling ribut. Kita lihat saja. Kalau kurang senang, silakan Anda gugat di pengadilan. Itu kan hal yang terbaik,” ujarnya. Lebih lanjut, Hencky meminta kubu AHY bijak menyikapi konflik terkait KLB Deli Serdang. Ia meminta DPP Demokrat tidak menghadapi KLB dengan ujaran kebencian. “Tidak harus dengan kebencian, mengumbar emosi, santet-menyantet. Ini kan tidak baik,” ucap dia. Sejumlah pendiri dan kader Demokrat menggelar KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 5 Maret lalu. KLB itu digelar karena mereka tak puas dengan kepemimpinan AHY di Demokrat. Para kader partai Demokrat versi KLB menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum. Mereka juga menunjuk Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Merespons hal itu, AHY dan pengurus Demokrat melakukan safari. Mereka berkunjung ke Kemenkumham, KPU, dan Kemenko Polhukam untuk memberikan bukti-bukti KLB Deli Serdang ilegal.[hot]

Topik:

AHY Terus Lobi Pemerintah Jurus Mabok