Waketum Golkar Klaim Usul Perpanjangan Jabatan Presiden karena Keinginan Rakyat

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 26 Februari 2022 15:05 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Bidang Kominfo Nurul Arifin mengklaim bahwa sikap partainya mengusulkan perpanjangan jabatan presiden karena adanya keinginan masyarakat. Dan tentu saja, sambung dia, tidak terlepas dari keberhasilan Presiden Jokowi dalam menangani berbagai masalah negara. Hal itu tercermin dari keberhasilan Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur dan ekonomi. "Jika mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian menjadi sulit, namun pemerintah tetap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kontinuitas kebijakan Presiden Jokowi ini yang diharapkan tetap berlanjut," kata Politikus Golkar itu kepada wartawan, Sabtu (26/2/2022). Nurul juga mengatakan, partainya merespons baik aspirasi dari masyarakat yang menginginkan memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, aspirasi tersebut merupakan salah satu wujud dari demokrasi. "Saya kira itu sah-sah saja mereka menyampaikan usulan itu. Golkar siap menampung dan akan menyampaikan aspirasi tersebut. Bagi kami, suara rakyat adalah suara Golkar dan esensi dari demokrasi itu sendiri adalah mendengar aspirasi rakyat. Sehingga sudah menjadi kewajiban kami menyampaikan aspirasi itu," klaim dia. Tak hanya itu, Nurul juga mengatakan meskipun begitu, ada sejumlah partai pendukung Presiden Jokowi yang tidak ingin memperpanjang masa jabatan Presiden. "Bagi saya itu aneh, jika ada partai lain, yang selama ini menjadi pendukung utama Presiden Jokowi justru menolak aspirasi tersebut, usul saya agar sering-sering turun ke daerah, supaya bisa mendengar aspirasi wong cilik," sindirnya. Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan Golkar yang bukan partai asal Jokowi, namun bisa menerima aspirasi yang disampaikan oleh rakyat. "Pada prinsipnya, Golkar akan selalu menampung setiap aspirasi dari masyarakat untuk disampaikan kepada pemangku kepentingan," tutup Nurul. (Aswan)

Topik:

Golkar