PP Muhammadiyah Sebut Amerika Serikat Lebih Cepat Respons Negara Pelanggar HAM, Kecuali Israel

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 17 April 2022 23:18 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyayangkan sikap negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS), yang berteriak lantang dalam kasus agresi Rusia ke Ukraina. Menurut Haedar, mereka lebih cepat memberi sanksi kepada negara itu ketimbang pada negara Israel yang selalu menyerang Negara Palestina. Bahkan, kata Haedar, negara-negara pengusung HAM - termasuk lembaga dan forum-forum agama yang mengusung perdamaian juga disebutnya bisu saat menghadapi serangan Israel. Seolah serangan demi serangan dianggap lumrah. Begitu juga penyuara anti radikal dan anti terorisme. Tak garang menyikapi tindakan Zionis Israel. “Lembaga-lembaga dan para aktivis HAM di seluruh dunia pun nyaris bisu. Bila ada satu peristiwa dengan korban kecil di suatu negara, selalu mudah menjadi isu dunia sebagai pelanggaran HAM. Namun, tidak berlaku bagi Israel," tegas Haedar kepada wartawan, dikutip pada Minggu (17/4). Sebagaimana diketahui aksi biadab Polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan melukai setidaknya 67 warga Palestina dalam kekerasan yang terjadi sebelum fajar pada Jumat 15 April 2022. Haedar pun menyebut fenomena itu sebagai ironi tragis dunia global saat ini. Padahal sejatinya, serangan demi serangan Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina sama dengan menyerang brutal dan menghancurkan peradaban dunia. "Karena yang diserang ialah manusia, kebebasan, hak, dan eksistensi hidup sebuah bangsa, yang semestinya menikmati kemerdekaannya secara leluasa,” imbuhnya. Dia lantas mempertanyakan konsistensi negara-negara besar dunia dan lembaga HAM yang masih saja membiarkan Israel untuk menyerang, menyerbu, menginvasi, mengaresi, dan menindas bangsa lain. Haedar kemudian membandingkan dengan kejadian di Irak era Saddam Hussein menginvasi Kuwait. Menurutnya, ketika itu negara-negara sekutu Eropa sigap menghancurkan Irak hingga nasibnya nesta sampai saat ini. Begitu pun bila ada invasi atau pelanggaran HAM berat di suatu negara. Banyak suara menentang dan mengecam. “Namun Israel kekecualian. Inilah nestapa dan kelumpuhan peradaban dunia modern saat ini!” tandasnya. (La Aswan)

Topik:

HAM