Tak Terima SBY Dikritik, Demokrat: PDIP Ingin Kembalikan Sistem Orba

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 19 Februari 2023 21:10 WIB
Jakarta, MI- Elite Partai Demokrat tak terima Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) disebut lupa sejarah oleh politikus PDIP, Hasto Kristiyanto. Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menganggap SBY lupa sejarah terkait sistem pemilu. "Menurut saya, Sekjen PDIP Hasto sedang berhalusinasi ketika menyebut Pak SBY tidak mengerti sejarah terkait polemik sistem pemilu legislatif proporsional terbuka dan tertutup. Beda kelas dan kualitas antara SBY dan Hasto dalam menyikapi keadaan dan situasi negara dalam berdemokrasi," sindir Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada wartawan, Minggu (19/2/2023). Menurutnya, polemik judicial review terkait sistem pemilu yang sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini bukanlah persoalan antara Demokrat dan PDIP. Syahrial menegaskan, persoalan tersebut merupakan kegelisahan bangsa yang harus disikapi hati-hati. "Persoalan JR yang tengah berlangsung di MK bukan perang kepentingan antara Demokrat dengan PDIP. Melainkan persoalan bangsa yang harus disikapi secara hati-hati. Dan kondisi ini juga diamini lewat sikap delapan fraksi yang ada DPR RI, menolak Pemilu dengan Proporsional Tertutup. Bukan hanya Demokrat," tandasnya. Syahrial menuding hanya PDIP yang ingin sistem pemilu kembali tertutup. Menurutnya, hanya PDIP yang mau rakyat tak dilibatkan dalam proses demokrasi. "Hanya PDIP yang menginginkan rakyat tidak dilibatkan dalam proses demokrasi partisipatif. Yaitu, memilih calon legislatif dan partainya. Justru, hanya PDIP yang ingin mengembalikan sejarah sistem Orde Baru kembali diadopsi. Maksudnya apa? Desain skenario dan strategi apa yang ingin dicapai? Rakyat berhak tahu dan diberi tahu. Jadi, pandangan Pak SBY hendak mewakili kegelisahan rakyat Indonesia. Bukan semata-mata untuk kepentingan Partai Demokrat," sindir dia.  

Topik:

Demokrat