Adu Kekuatan Tim Capres 2024: Eks Jaksa hingga Eks Panglima TNI

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 14 September 2023 15:27 WIB
Jakarta, MI - Bakal calon presiden (Bacapres) kini makin menunjukkan taring-taringnya untuk bertarung adu kekuata dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pilpres ini direncanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Sejauh ini sudah tiga bacapres yakni Anies Baswedan dari partai Nasional Demokrat (NasDem), Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto dari partai Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Untuk Anies Bawedan sudah meminang bakal calon presiden (Bacawapres)-nya yakni Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Sementara Ganjar dan Prabowo hingga saat ini belum juga mengumumkan pasangannya. Menjelang pendaftaran, para bacapres ini sudah mengandeng beberap tokoh penting, yakni Anies-Cak Imin mengandeng eks Jaksa hingga para pengacara sebagai tim hukumnya. Ganjar menggandeng Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa, eks Wakapolri Gatot Eddy Pramono sebagai Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Selain Andika dan Gatot, Ketua Harian DPP Perindo Tuan Guru Bajang Zainul Majdi juga ditunjuk jadi Wakil Ketua TPN. Sementara Prabowo Subianto tak sungkan menggandeng Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) yang juga sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD). Anies-Cak Imin Eks Jaksa dikabarkan ditunjuk sebagai tim hukumnya atau Dewan Pengarah Tim Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan AMIN (Koalisi Perubahan). Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim menyatakan bahwa eks jaksa itu adalah Muhammad Prasetyo (Jaksa Agung periode 2014-2019), eks Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Edwin Pamimpin Situmorang dan yang lainnya. “Ada banyak juga, ada beberapa nama tapi kalau itu sudah confirm, mereka sudah confirm menjadi dewan pengarah tim hukum kita,” ujar Hermawi dalam konferensi pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (13/9) malam. Selain itu, ada lebih dari 1.000 pengacara yang mendaftarkan diri untuk terlibat dalam tim hukum tersebut. Menurutnya, tim hukum itu akan dibahas lebih lanjut pada Senin mendatang. “Sudah lebih dari 1.000 pengacara yang mendaftar untuk menjadi tim hukum pasangan Anies-Muhaimin ini. Jadi hari Senin kalau tidak salah ya, hari Senin kita akan rapat, tadi juga kita mulai inventarisir nama, ada sejumlah nama,” ungkapnya. Tim hukum dan advokasi ini akan bertugas mengawal gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), kampanye hitam, hingga kriminalisasi terhadap pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin. “Akan mendampingi paslon ini, termasuk urusan tadi, pemberkasan administrasi biasanya ada masalah, urusan di pengadilan. Itu tim hukum yang akan urus," katanya. Pencapresan Anies-Cak Imin ini didukung oleh Partai NasDem, PKS, Partai Ummat, Partai Masyumi. Ganjar Pranowo PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Ganjar Pranowo telah membentuk tim pemenangan nasional (TPN). PDIP menunjuk Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid sebagai Ketua TPN. "Hari ini kami berempat mengadakan rapat pertama kali secara resmi yang dipimpin oleh Ibu Megawati dalam rangka, yang paling penting adalah rencana pembentukan TPN, TPN itu singkatan dari Tim Pemenangan Nasional. Sudah disampaikan tadi ya, sudah diketok ya," kata Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada wartawan, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9). "Di mana ketuanya, ketua TPN tim pemenangan nasional adalah Pak Arsjad Rasjid tadi diputuskan. Beliau muda gesit dan pengetahuannya luas, dan juga network-nya juga sangat luas dan juga Ketua Umum Kadin," tambah Hary Tanoe. Pecapresan Ganjar ini didukung oleh PDIP, PPP dan partai non-parlemen yaitu Hanura dan Perindo. Prabowo Subianto Momen akrab SBY dengan Prabowo Subianto dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri (Pepabri) kemarin memberi sinyal partai berlambang bintang mercy itu merapat ke koalisi Gerindra. Pasalnya, Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku pihaknya terbuka dengan segala kemungkinan. Menurut Herzaky, SBY dan Prabowo sama-sama berjuang untuk mengabdi kepada negara. Selain di militer, kata Herzaky, SBY menunjukkan pengabdiannya dengan 10 tahun memimpin Indonesia sebagai presiden masa jabatan 2004-2009 dan 2009-2014. Namun jika berjodoh, Demokrat disebut bakal bergabung ke poros pendukung Prabowo. "Mudah-mudahan kalau jodoh InsyaAllah tentu harapan kita Demokrat bergabung bersama Partai Gerindra," harap anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade dalam rilis survei virtual Polling Institute bertajuk 'Peta Persaingan Capres-cawapres dan Isu-isu Terkini', Minggu (10/9) kemarin. Saat ini, komunikasi petinggi Gerindra dan Demokrat sudah dilakukan. Tetapi, Demokrat belum menentukan arah koalisi usai hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Bahkan Demokrat juga mencabut dukungan ke bakal capres Anies Baswedan. Pencapresan Prabowo ini didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). (An) #Capres 2024