Beredar Video Persiapan Kecurangan Pemilu Diduga di Makassar, Ada "Pemilih Siluman"?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 9 Oktober 2023 02:29 WIB
Jakarta, MI - Beredar video di media sosial (Medsos) bahwa di Makassar, Sulawasi Selatan (Sulsel) di salah satu rumah warga ditemukan dugaan kecurangan sebelum pemilihan umum (Pemilu) digelar. Dugaan kecurangan itu soal adanya pembagian surat suara yang akan dicoblos oleh “pemilih siluman”. Seperti dilihat Monitorindonesia.com, Senin (9/10) dalam video itu seorang pria memergoki seorang diduga Ketua RT atas nama Sanis yang membagikan surat suara kepada "pemilih siluman" di salah rumah warga. Ketika dipergoki, Ketua RT itu mengaku bahwa dia salah memberikan surat suara itu. "Mau kemana," tanya pria itu kepada Sanis. "Mau izin pak" jawab Sanis. Lantas pria itu, memanggil Bawaslu untuk menyaksikan hal itu. "Sudah ada bukti, mana Bawaslu, mana Bawaslu, Bawaslu mana, ini tersangka ini. Ndak boleh ko begitu. Tersangka kau ini pak RT, saya tersangkakan kau Pak RT, kurang ajar kau, kecurangan pemilu. Mana Bawaslu?" kata pria itu dengan nada yang keras. Ketua RT itu pun tetap berusaha ingin keluar dari rumah itu dengan alasan mau izin sebentar dan tetap menyatakan bahwa dirinya salah memberikan surat suara itu. Namun tidak diperbolehkan. "Tidak Boleh, tidak ada alasan, sudah ada bukti, sudah ada pengakuan, kau yang kasi, tidak boleh. Mana Bawaslu?" tanya pria itu lagi. "Barangkali," kata Ketua RT itu. "Tidak ada barangkali, mana Bawaslu, tidak boleh begitu, tidak boleh begitu. Kita harus melawan kecurangan. Tidak boleh begitu , tidak boleh harus fair, bagimana mau aman negara ini kalau pemilu tidak jujur tidak adil," kata pria itu. "Salah kasi," kata Ketua RT lagi. "Tidak ada bilang salah kasi barang kali, tidak ada, tidak ada alasan. Semua orang bisa beralasan bahwa salah kasi, tidak boleh begitu," lanjut pria itu. Tidak lama kemudian, diduga seorang petugas Bawaslu datang menghampiri rumah itu. Namun tidak memberikan keterangan apa-apa, lalu dia keluar dari rumah itu. "Bawaslu, you harus kesini, sebelum saya perintahkan, saya panggil semua pasukan semua. Ini tersangkanya ini pak RT. Sudah ada pengakuan, tidak ada yang bilang bahwa salah kasi atau barangkali. Itu tadi pagi..... itu buktinya. Tidak boleh begitu, duduk ko, saya bilang duduk, duduk ko, kau tersangka, tidak boleh. Cepat Bawaslu sebelum saya turun tangan, kalau saya bertindak ini, selesai kamu orang," ungkapnya. [video width="224" height="400" mp4="https://monitorindonesia.com/2023/10/Makassar-persiapan-kecurangan-sudah-mulai-ketauan-Viralkan-awasi-dari-pejabat-atau-aparat-dari-yang-terbawah.mp4" loop="true" autoplay="true" preload="auto"][/video] Seorang Polisi pun juga datang menghampiri rumah itu. Pria tersebut mengatakan kepada Polisi tersebut bahwa mereka yang diduga menerima surat suara dari pak RT itu sebagai "pemilih siluman". "Polisi, tersangka ini mereka, pemilih siluman, pemilih siluman, cepat bawaslu. Ini nih, dan dia mengaku bahwa kartu pemilu itu diberikan pak RT," katanya. "Pantasan rakyat disini nda ada undangan suara yang datang," kata warga sekitar. Pria itu kembali menegaskan bahwa tidak alasan ketua RT itu salah memberikan surat suara. Ia meminta Bawaslu agar segera bertindak, memproses hal ini ke jalur hukum. "Tidak ada alasan bahwa salah kasi, ndak boleh begitu, mana Bawaslu, Bawaslu , ini tersangka nih pak RT tersangka. Sudah ada pengakuan bahwa yang kasi itu kartu pemilu adalah pak RT, pak Sanis, itu sudah jelas," tegas pria itu. "Salah Kasih," kata Sanis meyakinkan. "Tidak ada istilah salah kasi, semua orang bisa beralasan seperti itu sudah ada bukti. Menemukan tiga orang menggunakan kartu pemilu orang lain, ndak boleh begitu kita lawan kecurangan, ndak boleh," ungkap pria itu. Menurut pria itu, hal ini merupakan bentuk daripada kecurangan atau pelanggaran pemilu. "Ini pelanggaran pemilu, mana Bawaslu, mana tadi Bawaslu , kartu pemilu yang mau digunakan itu itu barang bukti. Atas nama Haryono, mana tadi kartu pemilu, itu barang buktinya," katanya. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan dari pihak Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) dan belum diketahui waktu dan tempat kejadian itu sebagaimana dalam video yang beredar itu. Namun berdasarkan dari bahasa dan logat orang-orang yang terekam dalam video itu diduga di Makassar. (An)

Topik:

Bawaslu pemilu 2024 Pilpres 2024 Kecurangan Pemilu Bawaslu Sulsel Pemilih Siluman