Jelang Pemilu 2024, Negara Jangan Sampai Diambil Alih oleh Mafia

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 5 November 2023 12:56 WIB
Direktur Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Dhanis/MI)
Direktur Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Direktur Sentral Politika Subiran Paridamos, memaparkan soal pentingnya kepedulian masyarakat terhadap politik, terutama menjelang Pemilu 2024. Karena nasib masa depan bangsa akan ditentukan oleh hasil Pemilu.

Hal itu disampaikan Subiran saat agenda KPU RI terkait Sosialisasi Pemilu 2024 dengan tema, 'Sinergisitas dan Kolaborasi dalam Rangka Menyukseskan Pemilu 2024', di Hotel Soll Marina, Tangerang Selatan, Minggu (5/11).

"Salah satu esensi dari politik itu kekuasaan. Dan kekuasaan dalam sistem demokrasi hanya bisa mendapatkan legitimasinya melalui Pemilu. Jadi siapa saja yang apatis terhadap Pemilu, maka dia buta politik dan sedang membiarkan negara diambil alih para mafia," kata Subiran dalam pemaparannya. 

Namun, kata Subiran, ia melihat ada dua upaya pengkhianatan di setiap momentum Pemilu. Pertama, aktor politik yang bersangkutan dan kedua pengingkaran rakyat terhadap politik. 

"Sayangnya ada problem mendasar dari setiap momentum pemilu 5 tahunan itu yakni pengkhianatan aktor politik disatu sisi, dan pengingkaran politik rakyat disisi yang lain," ujarnya. 

Upaya pengkhianatan itu, kata Subiran, dilakukan untuk melakukan transaksi money politik, pembodohan dan pembohongan kepada rakyat. 

"Pengkhianatan politik itu berkaitan dengan upaya menghalalkan segala cara dari para politisi untuk merebut suara rakyat semisal money politik, pembodohan, pembohongan, dll," ucapnya. 

"Pengingkaran politik itu berkaitan dengan sikap apatis dari rakyat dengan meladeni pola kerja dan strategi dari para elite dalam merebut suara mereka di TPS yakni dengan menjadi pemilih transaksional," pungkasnya. (DI)