Hasto: Jangan Pilih Pemimpin Polesan, Apalagi Pelanggar HAM

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 10 Desember 2023 15:49 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Dhanis/MI)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik dan bukan karena polesan semata untuk mencari kemenangan.

"Sosok pemimpin yang berpengalaman, sosok pemimpin yang melakukan kepemimpinan bukan dalam bentuk polesan. Tetapi, sosok pemimpin yang jujur, merakyat dan berpengalaman," kata Hasto di Lebak, Banten, Minggu (10/12).

Untuk itu, kata Hasto, PDIP menetapkan Ganjar-Mahfud sebagai pasangan capres-cawapres karena memiliki rekam jejak yang jelas sudah terbukti baik dan tak pernah melanggar hukum. 

"Karena syarat pemimpin dari suatu negeri yang namanya Indonesia dengan penduduk 270 juta orang, memerlukan pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik," tuturnya. 

Selain itu, Hasto juga mengimbau masyarakat agar tak memilih pemimpin yang pernah melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Namun, ia enggan menyebut sosok siapa yang dimaksud itu.

"Penculikan, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), menculik aktivis. Itu pemimpin yang tidak punya nilai-nilai kemanusiaan," tukas Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menyebut Ganjar-Mahfud adalah sosok pemimpin ideal yang bersih dan ikhlas dalam menjalankan tugas, serta tak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM.

"Jadi hari HAM sedunia mengingatkan kepada kita semua bahwa anti-korupsi itu adalah sikap hidup. Pak Ganjar, Pak Mahfud sikap hidupnya bersih. Ikhlas orangnya," imbuhnya. (DI)