TKN Prabowo-Gibran "Hasto yang Biasanya Bijaksana, Kok Sekarang Asal Tuduh"

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 Januari 2024 03:57 WIB
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyoroti pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menduga ada simpatisan Prabowo di internal TNI yang memicu pengeroyokan terhadap dua relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.

Adapun indikasi keterlibatan tersebut, menurut Hasto karena adanya ikatan emosional antara Prabowo dengan TNI.

Menurut Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, pernyataan Hasto itu justru dapat memperkeruh suasana menjelang pemilihan umum (pemulu) 2024. Habiburokhman yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI menegaskan bahwa, jika Hasto mau berasumsi, maka akan ada juga pihak yang berasumsi.

Padahal menurut pihaknya, insiden tersebut terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. "Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya janganlah berasumsi," tegas Habiburokhman kepada wartawan, Senin (1/1).

Habiburohkaman pun menyesalkan pernyataan Hasto itu. "Kami prihatin dengan sahabat kami pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu," tukasnya.

Hasto sebelumnya, mengatakan jika koalisinya masih solid namun gangguan justru datang dari paslon lain. "Kalau empat partai politik sangat solid. Meskipun ada pihak-pihak, terutama dari tim pemenangan 08 (Prabowo) itu yang mencoba untuk melakukan berbagai skenario untuk membelah, melakukan politik devide et impera," kata Hasto.

Tak hanya itu, Hasto menuding ada elemen TNI yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Walaupun memang, kata dia, Prabowo sejak lama telah diberhentikan dari TNI saat berpangkat Letjen. 

“Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer. Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," kata Hasto.

Hasto meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto segera mengambil tindakan. Bila tidak, Hasto menyebut nama baik TNI akan tercoreng atas tuduhan yang telah disebutkan sebelumnya.

"Karena itulah Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas itu. Sebab struktur TNI/POLRI itu komando. Jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin," tukas Hasto. (Wan)

Selengkapnya di sini