Jatam "Kuliti" Bisnis Tambang Keluarga Jokowi, Luhut dan Bahlil, Semakin Menjunjukkan Keserakahan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Januari 2024 15:15 WIB
PT Energi Mineral Langgeng (Foto: Istimewa)
PT Energi Mineral Langgeng (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Informasi yang disampaikan oleh Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam terkait dengan dugaan keterlibatan keluarga Jokowi, Luhut, dan Bahlil dalam pertambangan semakin menunjukkan keserakahan pemerintahan saat ini, kata pengamat kebijakan publik, Fernando Emas.

"Kenikmatan kekuasaan dan juga peluang dalam mengelola sumber daya alam mendorong hasrat untuk tetap berkuasa semakin tinggi. Saya berharap Jatam memiliki dokumen pendukung terkait dengan dugaan tersebut untuk dibuka kepada publik," harap Fernando begitu disapa Monitorindonesia.com, Senin (29/1).

https://utabicara.uta45jakarta.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Dir.-rumah-politik.jpg

Sehingga, tambah dia, masyarakat akan lebih mengetahui siapa sebenarnya Presiden Joko Widodo. Atas informasi Jatam akan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Jokowi memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya keluarga dan orang-orang terdekatnya dalam pemerintahan. 

"Termasuk akan lebih memahami bahwa program yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi seperti hilirisasi hanya untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya yang diduga terlibat dalan pengelolaan pertambangan melalui beberapa perusahaan yang dimiliki," tutup Fernando Emas yang juga praktisi hukum pidana.

Sebelumnya, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) melakukan penelusuran, mengulik dokumen dan membeberkan afiliasi para pasangan calon Pemilu 2024 dengan oligarki tambang dan energi.

Jatam dalam lamannya melansir, keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut terikat dengan sejumlah perusahaan tambang. Keluarga Jokowi disebut memegang kendali atas perusahaan mebel dan kayu, PT Rakabu Sejahtera dengan kepemilikan 16.193 lembar saham.

Menurut Jatam perusahaan keluarga Jokowi itu terkait dengan perusahaan minyak dan gas (Migas), PT Energi Mineral Langgeng. PT Energi Mineral Langgeng punya kemitraan dengan BP Migas dalam ekspolrasi Minyak dan Gas (Migas) di South East Madura Blok, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Luas lahan yang digarap oleh perusahaan mencapai 456.734 hektare. Tak disebutkan Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka alias Gibran berposisi sebagai apa di PT Rakabu Sejahtera. Namun dalam infografis Jatam, Kaesang Pangarep menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama.

Tak hanya itu, operasional PT Rakabu Sejahtera dipimpin oleh adik ipara Jokowi, yakni Arif Budi Sulistyo sebagai Direktur Utama. Dan perusahaan keluarga Jokowi ini juga punya kedekatan dengan perusahaan Toba Bara milik Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Dan Toba Bara Group berada di bawah naungan PT Energi Kreasi Bersama, dengan nama brand Electrum. Perusahaan itu juga diketahui punya saham kepemilikan di PT GoTo (Gojek Tokopedia) Group.

“PT Energi Kreasi Bersama (nama brand: Electrum), berfokus pada pengembangan ekosistem dan industri kendaraan listrik yang berintegrasi dari hulu ke hilir,” tulis Jatam.

Dengan Toba Bara, Luhut disebut memiliki sejumlah entitas anak perusahaan di bawah Toba Bara. Luhut disebut membagi saham Toba Bara sebesar 9 persen dengan Toba Sejahtra dan PT Bara Makmur Abadi. Luhut bahkan punya saham mayoritas di PT Toba Sejahtra sebanyak 4.999 lembar dan 1 lembar dibagi kepada sang anak, Davit Togar Pandjaitan.

Setidaknya Toba Bara punya entitas anak untuk 4 perusahaan, yakni PT Kutai Energi (Batubara), PT Trisensa Mineral Utama (Batubara), PT Indomining (Batubara) dan PT Admitra Baratama Nusantara (Batubara).

PT Admitra Baratama Nusantara dipimpin oleh sang keponakan Pandu Sjahrir sebagai Komisaris Utama, yang kini menjadi Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran.

Jatam mengurai, Toba Bara Group memiliki lini bisnis yang cukup kompleks, lantaran punya entitas anak perusahaan. Tapi yang jadi sorotan adalah kedekatan Toba Sejahtra dengan perusahaan keluarga Jokowi.

Yakni Luhut mengoperasikan PT Toba Sejahtra sebagai penyokong perusahaan mebel dan kayu milik Jokowi, PT Rakabu Sejahtra. Jatam merinci, Toba Sejahtra memiliki saham sebanyak 60 lembar di PT Energy Mineral Langgeng.

Kemudian Toba Sejahtra juga punya saham sebesar 49 persen di PT Rakabu Sejahtera. Tak berhenti situ, perusahaan yang dipimpin anak luhut bernama Kerri Nabasaria Pandjaitann itu, pun punya saham 90 persen di PT Kartanegara Energi Perkasa di Kutai.

Melansir sejumlah sumber, Kartanegara Energi Perkasa bergerak di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Senipah dengan daya 117 MW (Megawatt).

Sebagai gambaran, data pada tahun 2017, PLTGU itu menjadi sumber energi dan pembangkit di kawasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. PLN mencatat terjadi peningkatan serapan pelanggan listrik di Kaltim dan Kaltara dengan total 1.009.736 pelanggan dalam periode 2009-2017.

Pada tahun 2009, catatan PLN pengguna listrik sebanyak 451.330 pelanggan.

Menariknya, adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, PLTGU Senipah dilibatkan untuk memenuhi listrik dan energi.

“Yadi Cahyadi (Plant Manager PT Wijaya Karya Rekayasa Kontruksi) berharap KSO BEG-WRK dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja baiknya dalam pelaksanaan O7M di PLTGU Senipah agar dapat berkontribusi dalam pemenuhan listrik di bumi Kalimantan dan dapat mendukung secara penuh kebutuhan energi di IKN (Ibu Kota Negara),” tulis G-Smart.id pada 26 Juni 2023. (wan)