Kunjungi Pabrik Rambut Palsu di Purbalingga, Bamsoet Dorong Tingkat Pendidikan Pekerja

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 31 Januari 2024 17:19 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat mengunjungi pabrik rambut palsu di Purbalingga, Rabu (31/1). [Foto: Doc. MPR]
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat mengunjungi pabrik rambut palsu di Purbalingga, Rabu (31/1). [Foto: Doc. MPR]
Purbalingga, MI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengunjungi PT Boyang Industrial, yang memproduksi rambut palsu dengan kualitas ekspor, salah satunya ke pasar Amerika. 

Sampai saat ini, PT. Boyang Industrial telah memiliki berbagai merek dagang untuk berbagai produk rambut palsu dan aksesoris. Kualitas setiap produk dan merek dagangnya, terus dipertahankan bahkan ditingkatkan mutunya, sejalan dengan implementasi kegiatan usaha yang bertanggungjawab dan ramah lingkungan.

"Sebelum pandemi Covid-19, PT. Boyang Industrial bisa mempekerjakan 60 ribu lebih tenaga kerja. Setelah pandemi Covid-19, industri rambut palsu kemudian dihantam kondisi dunia yang tidak stabil akibat perang Rusia - Ukraina," kata Bamsoet dalam kunjungan hari ke-14 di Dapil-7 Jawa Tengah ke PT Boyang Industrial, Rabu (31/1).

"Ternyata juga membuat permintaan rambut palsu di berbagai negara dunia, khususnya Amerika, menjadi menurun. Kita berharap di tahun 2024 ini, kondisi dunia menjadi lebih stabil, sehingga permintaan terhadap rambut palsu bisa meningkat kembali," tambahnya.

Dijelaskan Bamsoet, sejak tahun 2008 Kabupaten Purbalingga membangun diri sebagai pusat manufaktur bulu mata, dan rambut palsu kualitas dunia. Hingga akhir Januari 2024, tercatat setidaknya terdapat 39 pabrik rambut dan bulu mata palsu, yang menyerap total 38.863 tenaga kerja di Purbalingga.

"Sebanyak 22 perusahaan rambut dan bulu mata palsu dimiliki oleh investor asing. Sisanya, sebanyak 17 pabrik milik investor dalam negeri," jelasnya.

Selain memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar, lanjut Bamsoet, juga berkontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah dan nasional, melalui berbagai pajak yang dibayarkan.

Sebagai pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), dirinya juga siap memfasilitasi dan bekerjasama memberikan beasiswa kepada para pekerja, di PT Boyang Industrial maupun di berbagai perusahaan lainnya. 

Sehingga para pekerja bisa mengupgrade ilmu pengetahuan, dengan menempuh pendidikan di UNPERBA.

"Lokasi UNPERBA yang strategis berada di tengah kota, juga menjadikan para pekerja tidak kesulitan mengaksesnya. Baik dr tempat kerja, maupun dari rumah mereka masing-masing," ungkapnya.

Bamsoet menambahkan, dengan mengupgrade pendidikan, para pekerja bisa lebih banyak lagi memberikan kontribusi kepada perusahaannya. Perusahaan juga diuntungkan, karena bisa mendapatkan sumber daya manusia yang unggul. Sehingga produktifitas perusahaan bisa lebih meningkat.

Kegiatan tersebut turut dihadiri, Manajer PT. Boyang Industrial, Rocky Djungdjunan serta para pekerja.