Hasto Ingatkan Presiden Jokowi: Kekuasaan Abadi Hanya Milik Tuhan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 1 Februari 2024 19:30 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyesalkan adanya perlakuan ketidakadilan yang dirasakan oleh PDIP dalam tahun politik 2024.

Hal itu buntut dari diturunkannya bendera PDIP oleh oknum yang diduga pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunung Kidul, Yogyakarta pada, Selasa (30/1).

"Mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak Presiden diizinkan di Gunungkidul. Ini merupakan suatu perlakuan yang tidak adil," sesal Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/2).

Atas kejadian yang terus terulang itu, Hasto pun mengingatkan Jokowi bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan tertinggi dan tak ada kekuasaan abadi seperti kekuasaan Tuhan.

"Rakyat sebagai sebuah kedaulatan yang terpenting, karena tidak ada kekuasaan abadi selain kekuasaan dari Tuhan," jelas Hasto.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih melaporkan, adanya intimidasi dari oknum-oknum yang diduga sebagai pasukan pengamanan presiden (paspampres) yang meminta untuk menurunkan bendera PDIP.

"Tadi malam (Senin, 29/1), kader PDIP diintimidasi untuk menurunkan bendera partai. Lalu, mereka melaporkan ke saya sebagai penanggungjawab partai tertinggi di Gunungkidul," kata Endah saat dihubungi wartawan, Rabu (31/1). 

"Akhirnya, saya bertemu dengan 2 orang yang ngaku sebagai paspampres dan saya nyatakan seandainya bendera PDIP yang kami kibarkan dianggap melanggar hukum kami minta beliau yang menurunkan. Namun, beliau tidak mau menurunkan dan meminta kami semua menurunkan bendera," jelasnya. (DI)