Anies Ingatkan Rakyat, Jangan Pilih Pemimpin Karena Fotonya Ingin Dipajang


Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, mengatakan bahwa rakyat harus tahu dan mengenal terhadap calon pemimpinnya, karena itu sangat menentukan terhadap nasib rakyat dan negara.
Hal itu disampaikan Anies usai memberikan closing statement pada acara Sarasehan yang digelar oleh DPD RI bersama capres 2024 dengan tema "Menatap Kemajuan Daerah dan Sistem Ketatanegaraan RI" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/2).
Awalnya Anies menyampaikan, pemilihan presiden (Pilpres) bukanlah sekadar memilih pemimpin untuk dipajang fotonya. Namun, memilih orang yang bisa dipercaya untuk mengambil keputusan.
"Bukan memilih orang untuk dipajang fotonya di ruang kelas dan gedung-gedung kantor pemerintahan. Kalau sekadar memilih orang untuk dipajang fotonya kita bandingkan dengan keindahan foto di baliho," kata Anies.
"Karena itu kira-kira refleksinya, tapi masalahnya kita harus memilih orang untuk tugas pertama dan terutama mengambil keputusan atas nama rakyat dan negara," tambahnya.
Karena kata Anies, penting rakyat mengetahui dan mengenal karakter calon pemimpinnya dalam mengambil keputusan. Sebab, setiap sikap ataupun tindakan yang tak bisa menghormati etika akan sangat berpengaruh pada tiap keputusannya.
"Karena dia mengambil keputusan atas nama rakyat dan atas nama negara. Maka, rakyat Indonesia berhak untuk tahu cara berpikirnya, cara mengambil keputusannya, rekam jejak keputusannya seberapa menghormati pada etika, seberapa menghargai pada prinsip-prinsip bernegara. Karena, dia akan mendapatkan kewenangan atas nama negara dan atas nama rakyat," tuturnya. (DI)
Topik:
anies-baswedan pilpres-2024 politikBerita Sebelumnya
Segmen Penutup Debat Terakhir Capres Ditambah Jadi 4 Menit
Berita Selanjutnya
Demi Paslon 03, Ahok Mundur dari Komisaris Pertamina
Berita Terkait

Puan Maharani Tegaskan Prabowo Presiden: Tak Ada Matahari Kembar di Pemerintahan
14 April 2025 14:33 WIB

SBY: Politik Bebas Aktif Bukan Berarti Diam, Indonesia Harus Siap Hadapi Gejolak Dunia
13 April 2025 20:01 WIB