PDIP Minta Pemerintah Tak Bergantung pada Negara Tetangga Soal Kebutuhan Beras

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 5 Maret 2024 13:08 WIB
Anggota DPR RI fraksi PDIP, Aria Bima (Foto: MI/Dhanis)
Anggota DPR RI fraksi PDIP, Aria Bima (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Anggota DPR RI fraksi PDIP Aria Bima mengatakan bahwa kebutuhan pangan Indonesia dalam hal ini beras tak boleh lagi bergantung kepada negara tetangga. 

"Kita tidak bisa lagi menyandarkan pada pangan impor Thailand, menutup impor beras atau ekspor beras ke kita. Vietnam menutup ekspresi ke kita, India juga," kata Aria saat menyampaikan interupsi di Rapat Paripurna ke-13 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/3). 

Karena kata Aria, saat ini negara-negara tersebut telah menutup diri untuk mengimpor beras ke Indonesia. Sehingga ia meminta pemerintah untuk tidak lagi berharap kepada kepada negara tetangga akan kebutuhan pangan. 

"Defisit neraca suplai beras kita kadang menyadarkan itu pada kebutuhan untuk kita impor, untuk kali ini negara-negara tersebut menutup untuk melakukan ekspor beras atau untuk kita," ujarnya. 

Apalagi kata dia, produksi beras nasional diprediksi akan panen pada bulan April, sehingga memerlukan waktu satu bulan lamanya untuk beras itu sampai ke pasar. Sementara di bulan Maret - April rakyat Indonesia akan dihadapkan pada bulan Ramadan dan juga Idul Fitri yang di mana kebutuhan akan pangan meningkat drastis. 

"Untuk itu pimpinan saya mengusulkan DPR membuat tim khusus untuk masalah perbatasan nasional ini walaupun informasi-informasi dari pemerintah ketersediaan itu ada, tapi apakah mencukupi dan ketersedian itu harganya terjangkau oleh masyarakat," tuturnya. 

"Pimpinan saya kira perlu bersikap untuk itu, ini sangat penting karena jangan sampai krisis ini berpotensi menjadi masalah sosial bahkan sangat mungkin menjadi kritisis politik," tambahnya menegaskan. (DI)