PDIP Ogah Nobar Pengumuman Hasil Pemilu, Deddy Sitorus: Emangnya Kita Kurang Kerjaan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 Maret 2024 20:00 WIB
Logo Fraksi PDIP terpampang di gedung Nusantara I DPR RI (Foto: MI/Dhanis)
Logo Fraksi PDIP terpampang di gedung Nusantara I DPR RI (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus, mengatakan bahwa partainya tak memiliki agenda khusus untuk menyaksikan atau memantau langsung pengumuman resmi hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. 

Kata Deddy, memantau hasil Pemilu yang dipenuhi dengan kecurangan akan membuang-buang waktu bagi para kader PDIP. 

"Enggak lah, emang kita kurang kerjaan apa nobar hasil pemilu, kita sudah tahu pemilu kayak gitu masih mau ditontonin," kata Deddy kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024). 

Menurut Deddy, Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi terburuk sepanjang perjalanan demokrasi Indonesia. Di mana dalam penyelenggaraan keterlibatan prest Joko Widodo hingga jajarannya kebawah terlihat jelas disaksikan langsung oleh rakyat. 

"pemilu ini menurut kita adalah pemilu yang paling buruk sepanjang sejarah. Karena apa? Banyak faktor-faktornya nanti kita akan ungkap. Pertama yang paling sangat mendasar adalah keterlibatan mulai dari presiden sampai aparat-aparat kekuasaan, instrumen-instrumen negara," ungkapnya 

"Termasuk juga penggunaan APBN dengan cara yang tidak benar, penggunaan bansos (bantuan sosial) yang tidak melalui mekanisme yang sepantasnya atau sesuai dengan yang diatur dalam UU APBN maupun UU keuangan negara, termasuk bagaimana penyalurannya," tambahnya. 

Karena itu kata Deddy, atas beberapa point itu pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Nah ini kan kita bicara tentang kualitas demokrasi, bukan sekadar soal jumlah suara, tetapi bagaimana sebuah pemilu diselenggarakan dengan cara-cara memanfaatkan kekuasaan. Itu yang menjadi poin utama dari gugatan kita di MK," pungkasnya.