Bocor Halus! Arah Politik Jokowi Pasca 'Dibuang' PDIP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 Mei 2024 09:54 WIB
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Joko Widodo (kanan) (Foto: MI/Net/Ist)
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Joko Widodo (kanan) (Foto: MI/Net/Ist)
Jakarta, MI - Ketua Umum Kelompok Relawan Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana untuk bergabung dengan partai politik (parpol) lain. 

Hal ini sebagai tanggapan terhadap sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kadernya. Menurut Budi, pernyataan tersebut merupakan respons atas kondisi politik terkini di Indonesia, khususnya terkait hubungan antara Jokowi dan PDIP. 

Dengan tidak lagi dianggap sebagai kader PDIP, langkah Jokowi untuk mencari wadah politik baru dianggap sebagai opsi yang wajar. Sementara itu, belum ada kejelasan mengenai parpol mana yang akan menjadi pilihan Jokowi untuk bergabung. 

Namun, pernyataan Budi Arie Setiadi menimbulkan spekulasi dan perbincangan di kalangan politisi dan masyarakat mengenai kemungkinan arah politik yang akan diambil oleh Jokowi ke depan. Kemanakah arah politik ayah Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden 2024 terpilih itu?

Menurut politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean opsi Jokowi untuk mempertimbangkan opsi mendirikan partai baru dinilai terlalu berat. Ferdinand pun mempertanyakan Jokowi yang justru tidak memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

"Kenapa Jokowi dan para pendukungnya ehh para penjilatnya tidak gabung di PSI saja?," kata Ferdinand dalam cuitannya di aplikasi X @ferdinand_mpu, ditukil Monitorindonesia.com, Kamis (2/5/2024). 

Menurutnya, jika Jokowi memilih untuk membuat partai baru, hal tersebut akan menjadi sebuah langkah yang sangat berat. "Kalau bikin partai baru kan terlalu berat, jadi baiknya gabung PSI saja. Buktikan Jokowi itu punya akar rumput setia," tandasnya. 

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI PDIP Komarudin Watubun menyebut, Jokowi sudah tak lagi menjadi kader partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. Sebab, sikap politik yang bersangkutan sudah berbeda dengan partainya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi keluarga besar partai Golkar. Hal ini disampaikan Airlangga seusai Jokowi dan Gibran dicoret oleh PDIP.

Airlangga menjelaskan Jokowi dekat dengan Partai Golkar dan Gibran mendapatkan mandat dari Partai Golkar maju cawapres melalui mekanisme rapimnas resmi.

Topik:

Jokowi PDIP PSI