Duet Anies-Kaesang, Proposal Duet Pilkada Paling Ekstrem

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 Juni 2024 11:26 WIB
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Ist)
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep berseloroh ingin berduet dengan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024 sebagai bakal pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. 

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai jika kelakar Kaesang itu terealisasi, maka itu merupakan proposal duet Pilkada 2024 paling ekstrem. 

Pasalnya kata Biran sapaannya, hal itu akan berdampak kepada pecahnya dua basis massa pendukung antara Anies dan Kaesang. 

"Efek negatifnya, mungkin saja loyalis Anies yang tidak suka Jokowi akan meninggalkan Anies, dan loyalis Jokowi yang tidak suka Anies akan meninggalkan Kaesang," kata Subiran kepada Monitorindonesia.com Rabu (5/6/2024). 

Sebab kata Biran, banyak pihak yang memandang putusan MA terkait batas usia minimal menjadi 30 tahun ketika dilantik sebagai kepala daerah sama halnya dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90 saat Pilpres 2024.

"Kaesang maju di Pilkada akan dijadikan isu negatif ketika Pilkada Jakarta sama seperti isu Putusan MK no 90 terhadap Gibran di Pilpres 2024," ucapnya. 

Lebih lanjut, Anies akan menjadi sorotan publik jika benar-benar berpasangan dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta. 

"Karena Anies sangat getol bicara etika selama Pilpres. Ini akan menjadi senjata makan tuan untuk Anies," katanya. 

Apalagi kata Biran, Anies memiliki kedekatan dengan PKS yang merupakan sangat berbeda secara ideologi dengan PSI. 

Meski begitu lanjut Biran, bukan tidak mungkin duet Anies-Kaesang akan terwujud pada Pilkada Jakarta 2024.

"Akar rumput PKS dan PSI adalah dua kutub yang tidak mudah disatukan dalam satu panggung politik, tapi bukan mustahil," ujar Biran. 

"Karena yang menginginkan persatuan dan rekonsiliasi kemungkinan lebih banyak," tambahnya.