Infrastruktur Pembangunan IKN Terus Dikebut, DPR Ingatkan Faktor Transportasi Potensi Bermasalah

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama (Foto: Ist)
Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama, menyoroti soal dikebutnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.

Kata Suryadi, ada beberapa hal yang menjadi sorotan PKS pada pembangunan IKN diantaranya mulai dari belum siapnya progres Jalan Tol dan Bandara, hingga bus pengangkut tamu undangan menuju hari-H pada 17 Agustus 2024.

"Progresnya ada yang hampir 100 persen, ada yang tidak selesai, ada yang menggunakan solusi darurat," kata Suryadi kepada dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/8/2024). 

Adapun progres Jalan Tol Akses IKN Seksi 3A, 3B dan 5A menurut Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN pada 26 Juli 2024 dikatakan sudah siap untuk perayaan HUT RI 17 Agustus.

Sementara itu, jalan Tol 3A Karang Joang – KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer (km), imbuhnya, progresnya sudah mencapai 88 persen. Tol 3B KKT Kariangau – Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km progresnya mencapai 91 persen, dan progres Tol 5A Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang sepanjang 6.7 km mencapai 88 persen.

Sedangkan, berkaitan progres Bandara IKN, Suryadi mengapresiasi pemerintah yang tidak memaksakan bandara tersebut untuk dioperasikan karena kurangnya panjang 300 meter.

Namun, karena bandara tersebut tidak digunakan, maka penerbangannya dialihkan ke bandara terdekat, yaitu Bandara Sepinggan Balikpapan sehingga Pemerintah harus menggunakan bus untuk mengangkut tamu undangan.

“Sayangnya, bandara IKN yang semula direncanakan memiliki panjang landasan pacu (runway) 2.200 meter dan ditargetkan rampung pada Agustus 2024, meleset rencananya karena masih kurang 300 meter,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut dia, untuk membawa tamu undangan dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju IKN, Pemerintah mendatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya.

Bus itu diperiksa (ramp check) di Terminal Tirtonadi Surakarta dan Terminal Purabaya Surabaya untuk dioperasikan di IKN pada 10 hingga 19 Agustus 2024.

"IKN yang digadang-gadang melarang kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), tampaknya terpaksa memakai bus solar karena darurat," jelas politikus PKS itu. 

Bus inilah, kata dia, yang pasti menjadi pertanyaan publik, mengapa mendatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya, bukannya menggunakan bus pariwisata lokal dari Balikpapan dan sekitarnya. 

"Dengan begitu banyaknya potensi permasalahan di atas, Fraksi PKS tetap berharap agar pelaksanaan HUT RI ke-79 di IKN berjalan lancar dan berbagai pembangunan infrastruktur yang terkesan terburu-buru dan dikebut di atas tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," demikian Suryadi