Ribut-ribut Akun Fufufafa, Prabowo Tak Perlu Ragu Berhadapan dengan Jokowi dan Gibran

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 September 2024 12:12 WIB
Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando Emas (Foto: Dok MI)
Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando Emas (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Belakangan publik dibuat ramai membahas tentang akun Fufufafa yang diduga milik mantan wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan, banyak pihak dan pakar yang membuktikan serta meyakini bahwa pemilik akun Fufufafa adalah milik wakil presiden terpilih, Gibran.

Atas munculnya akun Fufufafa, banyak pihak yang beranggapan bahwa Gibran dianggap tidak layak dilantik menjadi wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, kata Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas.

Begitu dia disapa, Fernando menilai apabila kemudian dapat dibuktikan bahwa pemilik akun Fufufafa adalah Gibran, semakin mempertegas bahwa Gibran memang dipaksakan menjadi cawapres pada pilpres yang lalu karena secara mental dan kejiwaan belum layak dipercaya menjadi wakil presiden.

"Seandainya saya Prabowo Subianto, saya akan mengambil sikap tegas terkait Gibran dengan berupaya mencari cara agar tidak dilantik sebagai wakil presiden karena tidak lagi memenuhi syarat," ungkap Fernando kepada Monitorindonesia.com, Kamis (19/9/2024).

Sebagai Menteri Pertahanan, ujar Fernando, tentu Prabowo mudah untuk mencari informasi terkait pemilik akun Fufufafa. "Mungkin saja pengungkapan akun Fufufafa ke publik diinisiasi oleh orang sekitar Prabowo karena memang sudah menginginkan Gibran turut dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 yang akan datang".

"Sangat mungkin juga upaya lain dapat dilakukan melalui PDI Perjuangan yang pernah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara terkait dengan Gibran yang dianggap tidak sah sebagai calon wakil presiden," katanya menambahkan.

Prabowo, beber dia, tidak perlu ragu untuk berhadapan serta meninggalkan Jokowi dan Gibran karena ingin membalas budi atas bantuannya memenangkan pilpres yang lalu. 

"Dengan sikap berani Prabowo mau meninggalkan Jokowi semakin membuktikan kepada masyarakat Indonesia memang murni karena keinginan masyarakat bukan karena bansos ataupun karena adanya penyalahgunaan kekuasaan," jelas Fernanda yang juga pengamat kebijakan publik.

Selain itu, pada pilkada DKI Jakarta 2012 yang lalu, Prabowo dan Hashim sudah sangat memberikan peran besar atas keikutsertaan Jokowi dan berhasil memenangkan kontestasi sehingga sangat wajar kalau dianggap impas bantuan Jokowi atas kemenangan Prabowo memenangkan pilpres yang lalu.

"Saya berharap Prabowo akan mengambil langkah yang tepat untuk kepentingan Indonesia lebih baik tanpa dipimpin oleh wakil presiden yang penuh ambisi dan intrik," tutup Fernando Emas berharap.

Topik:

Fufufafa Gibran Jokowi Prabowo