Waspada Penularan Varian Omicron Covid-19

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 13 Desember 2021 11:30 WIB
Monitorindonesia.com - Varian omicron telah di tetapkan sebagai variant of concern (VOC) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Varian ini dapat meningkatkan resiko ulang pada penyintas COVID-19. Hingga kini varian Omicron masih menimbulkan kekhawatiran negara-negara di seluruh dunia. Mutasi COVID-19 yang satu ini diduga telah menyebar dengan cepat dan terdeteksi di lebih dari 30 negara. Para peneliti membenarkan jika varian Omicron adalah jenis mutasi yang paling cepat menular dibandingkan dengan varian Beta maupun Delta. Kabar terbaru juga mengungkapkan kalau varian Omicron mampu meningkatkan risiko infeksi ulang pada penyintas COVID-19. Hal ini diperkuat oleh temuan para peneliti di Afrika Selatan. Melansir dari Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan di Afrika Selatan menunjukkan bahwa varian Covid-19, Omicron, tiga kali lipat lebih menular daripada varian sebelumnya. Penemuan ini ditemukan oleh para peneliti di Afrika Selatan saat mengidentifikasi infeksi primer dan dugaan infeksi berulang. Kasus infeksi Varian Omicron di Amerika Serikat (AS) terjadi di wilayah dengan angka vaksinasi yang tinggi. Hal tersebut disampaikan langsung Pusat Pengendalian Penyakit Menular (CDC). Dalam rinciannya, CDC menyebut bahwa dari 43 kasus yang dikaitkan dengan varian Omicron, 34 orang telah divaksinasi lengkap. Selain itu, 14 dari mereka juga telah menerima booster. Meski begitu, hampir semua pasien mengalami gejala yang tidak parah. Meski begitu, masyarakat tetap harus waspada karena varian ini masih berisiko menyebabkan gejala yang parah bahkan kematian pada kelompok rentan. Sejumlah gejala varian Omicron yang perlu diwaspadai, diantaranya: Demam. Menggigil. Batuk. Sesak napas. Kelelahan. Nyeri otot. Sakit kepala. Sakit tenggorokan. Kehilangan indra perasa dan penciuman. Pilek. Sampai saat ini, vaksinasi COVID-19 dinilai masih efektif mencegah semua jenis varian COVID-19, termasuk Omicron. Apalagi jika telah mendapatkan vaksinasi  lengkap dan melakukan vaksinasi booster. Maka dari itu, tetap tenang dan tidak perlu panik. Cobalah untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Contohnya seperti menggunakan masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, rutin mencuci tangan, dan tetap berada di rumah apabila mengalami gangguan kesehatan yang mirip dengan gejala COVID-19. Jika belum mendapatkan vaksinasi, segera melakukannya secepat mungkin. Kamu juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang, cukup tidur, rutin berolahraga, penuhi cairan tubuh, tidak merokok dan minum alkohol. Konsumsi vitamin juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. [Sumber : World Health Organization]