Kasus Pencabulan Makin Marak, Pemerintah Perlu Buka Hotline Layanan Pengaduan dan Bantuan Bagi Korban

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 13 Juli 2022 16:40 WIB
Jakarta, MI - Mantan Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie menyoroti kasus-kasus pencabulan yang kian marah terjadi pada akhir-akhir ini yang mana terjadi pada lembaga pendidikan Indonesia khususnya di pondok pesantren. Untuk itu, ia meminta pemerintah agar membuka pelayanan pengaduan dan bantuan bagi korban pencabulan, pelecehan maupun kekerasan seksual. "Makin banyak terkuak kasus² pencabulan. Pemerintah perlu buka Hotline Layanan Pengaduan dan Bantuan bagi korban," kata Alvin melalui tweetnya seperti dikutip Monitorindonesia.com, Rabu (13/7). Diakhir cuitannya, Alvin meminta tanggapan dari pihak terkait yakni, Ombudsman RI, Komnas Perlindungan Anak dan Komnas Perempuan Republik Indonesia. "Bagaimana tanggapan @OmbudsmanRI137 @komnas_anak @KomnasPerempuan," demikian Alvin dalam tweetnya. Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lembaga pendidikan, maupun pesantren di Jawa Timur (Jatim) akhir-akhir ini menuai keprihatinan dari berbagai pihak. Lebih mirisnya lagi, pelaku pelecehan seksual ini merupakan tokoh di lembaga pendidikan itu sendiri. Korban pelecehan seksual ini ternyata tak hanya satu orang. Bahkan, kebanyakan mereka yang menjadi korban, masih berusia di bawah umur saat pelecehan seksual itu terjadi. Sehingga tidak banyak dari para korban ini yang mau untuk speak up meski sudah menjadi korban. Misalnya, kasus pelecehan dengan tersangka Moch Subechi Azal Tsani (MSAT), putra seorang kiai ternama di Kabupaten Jombang KH. Muhammad Muhtar Mu'thi. Mas Bechi panggilan gaul MSAT, merupakan tokoh di Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyah, di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Dari sederet para korban, hanya satu orang yang berani melaporkan aksi pelecehan seksual yang diterima para santriwati itu ke pihak kepolisian. Padahal, berdasarkan informasi dan hasil pemeriksaan polisi, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyatakan, ada lima santriwati yang diduga menjadi korban pelampiasan syahwat Mas Bechi. [Ode]

Topik:

ombudsman ri kekerasan seksual Komnas perempuan Komnas Anak