Keluarga Duga Ada Mafia Dibalik Tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim, Bunuh Diri Tak Masuk Akal!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 29 April 2023 21:53 WIB
Jakarta, MI - Cyprus A Tatali, Paman AKBP Buddy Alfrits Towoliu menduga tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim itu berkaitan dengan jabatan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur yang baru diembannya. "Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia," kata Cyprus kepada wartawan, Sabtu (29/4) malam. Bukan tanpa alasan ia mengatakan demikian, sebab ia mengklaim bahwa AKBP Buddy dalam kondisi sehat serta tak ada permasalahan apapun dengan keluarga. "Yang memunculkan kecurigaan itu karena semua berjalan sehat, keluarga baik, soal ekonomi tidak mungkin mati lapar, nah kebutuhan-kebutuhan pemain seperti itu. Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga," ungkapnya. "Kalau tahu-tahu karena jabatan kasat narkoba, lebih baik tak perlu jabatan itu kalau membawa binasa gini bagi keluarga kami. Anggota polisi biasa saja lah," timpalnya. Keluarga pun menyebut ada kejanggalan di balik kematian Buddy secara mendadak. Keluarga pun menganggap dugaan Buddy bunuh diri di rel kereta api tak masuk akal. "Karena jabatan kasat narkoba, itu jadi pertanyaan besar, dengan kematian mendadak. Tahu-tahu ada berita ditabrak. Tak logis bagi kami bagi keluarga," imbuhnya. Diduga Bunuh Diri Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas mengenaskan ditabrak kereta api di rel dekat Stasiun Jatinegara, Sabtu (29/4). Ia diduga bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta. "Untuk motif ini (bunuh diri) masih di dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Stasiun Jatinegara, Sabtu (29/4). Dikabarkan juga bahwa AKBP Buddy Towuliu, sudah lama menderita penyakit empedu. Ia diketahui sering diberi izin berobat, dan menjalani sejumlah tindakan medis untuk menyembuhkan penyakitnya. "Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit empedu, tentu ini menjadi bagian dari penyidikan" kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Stasiun Jatinegara. Trunoyudo menceritakan, penyakit empedu yang diderita oleh AKBP Buddy Towuliu sudah kronis. Ia meminta izin langsung ke Kapolres selama dua minggu untuk melakukan operasi di RS Pondok Indah. "Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres, bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit, makanya beliau dua minggu lalu minta izin untuk operasi di RS Pondok Indah," Ungkap Trunoyudo. Trunoyudo mengungkapkan sebelum tertabrak, pagi tadi AKBP Buddy Towuliu sempat masuk kantor di Polres Jaktim. "Hari ini tadi pagi ke kantor pagi ini, kebetulan di Porles Jaktim," pungkasnya.