Presiden: Bank Syariah Indonesia Bukan Hanya untuk Muslim

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 1 Februari 2021 15:45 WIB
Monitorindonesia.com - Secara nama, Bank Syariah Indonesia Tbk memang merupakan bank yang bergerak di ekonomi syariah, identik dengan kaum Muslim Indonesia. Namun, rupanya, bank ini juga harus bisa merangkul nasabah lain selain nasabah Muslim. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Peluncuran Bank Syariah Indonesia dari Istana Negara pada Senin (01/02/21). "Jangan berpikir Bank Syariah hanya untuk yang Muslim. Yang Non Muslim juga harus disambut baik. Semua yang mau bertransaksi dan berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya," tutur Jokowi. Setidaknya ada empat pesan yang disampaikan Jokowi kepada Bank Syariah, yaitu harus menjadi bank syariah universal dan terbuka. Kemudian, Bank Syariah harus bisa memaksimalkan penggunaan ditalisasi guna menjangkau nasabah yang belum bisa menjangkau layanan perbankan. Ketiga yaitu menarik minat millenial untuk menjadi nasabah. Dan yang keempat yaitu memiliki produk dan layanan yang kompetitif. "Produk layanan keuangan syariah dari bank Syariah Indonesia harus kompetitif dan memenuhi segmen layanan konsumen, korporasi, sampai ritel," tutur Jokowi. Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia adalah penggabungan dari tiga bank syariah milik Himbara, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah. Merger dari ketiga bank tersebut mendapatkan total aset hingga Rp 214 rtriliun dengan dukungan 1200 kantor cabang, 1700 jaringan ATM, dan 20 ribu karyawan. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menaruh harapan, Bank Syariah Indonesia dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah serta meningkatkan daya saing perbankan syariah di tingkat global.   (Din)

Topik:

Bank Syariah Indonesia Perbankan Syariah perbankan