Sindir Pemerintah Tak Tahu Ekspor Ilegal Bijih Nikel 5 Juta Ton, Demokrat: Enak Benar Jadi Pejabat Kaya Bahlil Ini

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 Juli 2023 18:50 WIB
Jakarta, MI - Kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menyindir Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia yang menyatakan bahwa pemerintah sama sekali tidak tahu soal ekspor ilegal bijih nikel 5 juta ton ke China yang dideteksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Enak benar jadi pejabat kayak Bahlil ini," ujar Panca, Sabtu (1/7). Panca tak habis pikir, jika barang dengan jumlah sebanyak 5 ton itu tidak diketahui pemerintah. "Masa pemerintah tidak tahu ada barang keluar 5 juta ton," tukasnya. Panca lantas mempertanyakan kinerja pemerintah. Menurutnya, jika tidak becus dalam mendeteksi ekspor ilegal, mungkin saatnya gantian dengan oposisi. "Emang kerjaan pemerintah apaan? Kalau bilang nggak tahu ya gantian lah jadi pemerintah. Biar oposisi yang urus. Iya nga sih?," tandasnya. Sebelumnya, Menteri Bahlil mengaku pemerintah tidak mengetahui adanya ekspor ilegal tersebut. Tapi meskipun demikian, ditegaskan Bahlil, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan ekspor nikel sejak Oktober 2019 silam dan resmi ditetapkannya pada Januari 2020. Penemuan ekspor ilegal bijih nikel ini sebelumnya dilaporkan oleh Kasatgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria. Merujuk dari data tersebut, terdapat perbandingan dari selisih nilai ekspor yang dikeluarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan data Bea Cukai China. Selisih nilai ekspor itu mencapai Rp 14,5 triliun. Masih dari data tersebut, China mengimpor biji nikel sebanyak 5,3 ton dari Indonesia sejak 2020 sampai Juni 2022. Pada 2020, China menerima impor ore nikel sebesar 3.393.251.356 kilogram. Pada 2021, China kembali mengimpor 839.161.249 kilogram, dan 1.085.675.336 kilogram pada 2022. Jika dijumlah, total ekspor ilegal ore nikel dari Indonesia ke China mencapai 5.318.087.941 atau 5,3 ton. (AL)