Harga Beras Naik, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Beralih Konsumsi Ubi hingga Sukun

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Oktober 2023 10:22 WIB
Jakarta, MI - Nasi Merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Dan beberapa orang menganggap dirinya belum makan, kalau tidak mengonsumsi nasi. Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga beras menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada bulan September 2023. Terkait hal tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak masyarakat melakukan diversifikasi pangan. "Tolong ditekankan betul, diversifikasi pangan, jadi tidak hanya mengandalkan beras sebagai makanan pokok," kata Tito kepada wartawan, Selasa (3/10). Tito mengungkapkan banyak makanan lain yang mengandung karbohidrat. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi makanan pokok yang berbeda. "Saya pernah tugas di Indonesia bagian tengah dan timur saya paham. Ada papeda sagu, jagung, keladi talas itu ya, itu juga enak-enak, semua itu. Ada sweet potato, ubi jalar, ada sorgum, ada sukun, banyak sekali yang bisa jadi pengganti bahan pokok dan itu sehat," kata Tito. Dijelaskan Tito, beberapa jenis beras banyak mengandung gula dan itu tidak baik bagi kesehatan. "Bisa menjadi sumber penyakit diabetes melitus," ujarnya. Selain itu, Tito mengatakan, peralihan konsumsi beras dengan produk lain adalah untuk mengurangi beban pemerintah dalam mengadakan beras. Tito menyebut masyarakat di perkotaan sudah mulai beralih ke makanan non-beras, seperti ketela. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tidak bergantung pada beras sebagai bahan pokok. #Harga Beras Naik, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Beralih Konsumsi Ubi hingga Sukun